test drive Toyota Agya E M/T

assalamu’alaikum wr. wb..

Toyota Agya..yap seekor city car..lebih tepatnya LCGC besutan pabrikan toyota yang (katanya) menyasar kebanyakan penduduk Indonesia dengan konsumsi bbm irit dan sesuai jargon LCGC (low cost green car)..memang bagaimana sih feel bawa mobil ini?


tentunya pertama kali melihat dari sisi luar..seukuran city car pada umumnya..agya tipe E ini dibekali dengan velg 13″ yang dengan sedemikian rupanya menjadi lebih menarik..

toyota agya (1)

masuk ke dalam..langsung memegang kemudi.. *beennnn.. 😆

toyota agya (2)

setir sederhana dengan hanya ada tombol klakson..sedangkan bagian panelmeter hanya berupa speedometer analog, fuel bar dan odometer digital..ya nggak jauh beda dengan panelmeter tricolore.. :mrgreen:

bagian ac samping..cukup proporsional..

toyota agya (3)

bergeser ke tengah..nampak panel audio juga tidak disepelekan oleh toyota..buktinya masih ada player standar dan cukup untuk pengguna yang bukan seorang enthusiast..

di bawah, nampak tuas AC yang pengaturannya berupa putaran..praktis dan nggak ketinggalan jaman..saat AC dicoba pun hembusan udaranya cukup dingin padahal baru level terendah.. 🙄

toyota agya (10)

berpindah ke tuas pemindah gear dan tuas rem tangan..cukup nyaman dan pas untuk dihandel..memang posisi rem tangan paling enak disini.. *sebelumnya si temen bawa kijang 1996 yang tuas rem tangan di deket setir 😆

toyota agya (11)

berpindah ke box penyimpanan..ya cukupan lah untuk menyimpan dokumen..

toyota agya (12)

berpindah ke bagian kanan..kendali penuh dari sopir untuk membuka maupun menutup kaca..dengan tombol elektrik.. bukan sesuatu yang jarang juga sih..

toyota agya (9)

gas – rem – kopling..standar saja..karpet juga standar saja..

oke saatnya menempatkan diri dan siap menjalankan mobil ini..pertama kali duduk memegang setir dan menempatkan kaki..kok rasanya tegak banget yak..apa karena nggak biasa di kabin kemudi city car? 🙄 mungkin butuh penyesuaian saja..

kemudian putar kunci kontak..ditunggu inisialisasi sistem injeksi untuk mobil dapat dinyalakan mesinnya..cukup singkat dan begitu dinyalakan, suara mesin cukup senyap..

mulai menginjak pedal gas..jujur sih, di perkotaan mesin 3 silinder 998 cc ini lumayan bertenaga..sayang koplingnya terasa kurang nyaman..bukan hanya nbsusanto sih yang merasa kopling kurang nyaman, si temen pemilik juga mengutarakan kalo koplingnya memang kurang nyaman..entah bawaan yang karakter seperti itu dan butuh pembiasaan atau efek mobil baru..jujur sih di kemacetan kemaren nbsusanto sempat mati mesin saat menginjak gas dan melepas kopling..temen nbsusanto juga pernah punya pengalaman yang sama.. *jebul podho wae.. 😆

*gambar mesin dari tmcblog*

saat dibawa di kemacetan, jujur saja suara mesin senyap dan nbsusanto was-was kalo mesin mati..mungkin wajar bagi mobil masa kini..ya maklum terbiasa bawa mobil yang suara mesinnya terdengar.. 😆 tapi buktinya juga nggak mati..matinya ya pas macet banget dan salah kombinasi gas kopling.. :mrgreen:

kemudian masuk ke ring road utara..kesempatan bejek gas lebih ngawur..cukup menghentak juga nurut ini mobil..walau kurang tau kalo dibawa keluar kota mesinnya ngos-ngosan atau nggak..disini sih nbsusanto dapet komentar kalo wajar aja kendaraan yang nbsusanto bawa lebih boros daripada kalo orang lain bawa, lha bawanya digeber di atas kebanyakan orang normal.. 😆

namun, saat menginjak pedal rem, nbsusanto merasa kok rasanya kurang mantep ya..atau memang karakter rem depan cakram dan belakang tromol seperti ini?soalnya nbsusanto sering merasa ada yang kurang kalo ngerem di mobil yang juga cakram-tromol.. 😳 kemudian saat di kecepatan rendah coba dipaksa kecepatan naik cepet dengan gear 3..yo wajar kalo susah.. *ra nggenah 😆

overall, toyota agya ini cukup pas untuk city car..dengan dimensi yang kecil jelas lebih lincah..mudah untuk parkir juga..

tapi, jujur aja..sebenernya nbsusanto lebih setuju kalo pemerintah memberi subsidi dan kebijakan untuk memajukan transportasi masal dibanding LCGC..kalo transportasi masal nyaman, aman, tepat waktu serta dapat diandalkan, tentunya masyarakat akan lebih memilih transportasi masal dibanding bermacet ria dengan kendaraan pribadi..mengingat pepesan yang pada intinya, “negara maju adalah negara dengan transportasi massal yang mumpuni, bukan negara dengan kendaraan pribadi mewah yang banyak menghiasi jalan”..namun kalo dengan kondisi saat ini dimana transportasi masal kurang diperhatikan dan menjadi kurang nyaman ya gimana lagi..jalan terasa semakin sempit.. 🙁

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*