naik gunung bongkok di purwakarta pas puasa? siapa takut!

assalamu’alaikum wr. wb..

suntuk dengan keseharian memang banyak dialami oleh sebagian orang.. butuh refreshing setidaknya sekali agar di keesokan harinya sudah siap gaspol untuk rutinitas yang harus dijalani.. di jakarta pun begitu.. setiap akhir pekan pasti arah ke luar kota selalu padat, entah itu untuk pulang kampung atau piknik.. tujuan yang populer tentu saja kawasan bogor dengan puncak maupun air terjunnya.. namun waktu itu nbsusanto dikirimi beberapa destinasi wisata di purwakarta.. maklum saat itu memang nbsusanto sedang tidak ingin mencari air terjun.. 😆

opsinya kala itu adalah perbukitan dengan pemandangan waduk jatiluhur.. di kompleks itu ada gunung bongkok dan gunung lembu.. nah kami memilih gunung bongkok yang elevasinya menurut info sekitar 100 meter.. rencananya nbsusanto berangkat dari jakarta selepas subuh menuju bekasi jemput temen kemudian berangkat, dengan asumsi jam 9 sudah sampai.. benar saja sekitar jam 9 sudah sampai dan setelah ke kamar mandi agar nyaman perjalanannya kami menuju pos pendaftaran untuk mengisi data diri serta bayar htm.. kalo tidak salah biayanya adalah 12500 per orang..

beginilah trek di awal yang dilalui.. pada umumnya cenderung tanah lempung keras dengan di sekitarnya banyak pohon bambu.. medan seperti ini masalahnya adalah ketika basah, terutama hujan.. ajuuuuur.. kalo tidak sih ya lumayan meski rada licin.. tentu setidaknya membawa sandal outdoor agar lebih nyaman..

tak lama sudah sampai di pos 2.. oya pos 1 tadi saat pendaftaran.. jadi tidak dimulai dari nol.. kemudian pos 2 munclu gunung bongkok ini memiliki elevasi 666 mdpl.. nggak heran sih startnya tadi saja di kisaran 600an kok kalo melihat peta terrain di google maps, maklum saat start lupa cek elevasi via gps.. jadi memang medannya landai..

selepas pos 2, jalur menuju puncak gunung bongkok akan melewati area pohon bambu yang lebih rimbun sehingga menimbulkan kesan gelap dan lembab.. apalagi seperti pada umumnya kawasan yang dekat dengan tanaman bambu, banyak nyamuknya.. saran sih lebih baik oleskan obat nyamuk kecuali memang tidak masalah berinteraksi dengan nyamuk.. tenang saja mulai disini, pandangan yang tadinya hanya tanah dan pepohonan akan bertambah dengan adanya batuan-batuan besar..

 

mulai dari sini juga medan yang dilalui lebih menantang.. terkadang harus berpegangan pada batang pohon, akar maupun bebatuan.. perhatikan langkah kaki karena terkadang cukup licin.. jangan terburu-buru.. nikmati saja.. toh tenaga masih harus disimpan sampai maghrib.. 😆

di beberapa titik malah sampai disediakan tali karena memang medannya tidak mudah bagi sebagian orang.. saran dari nbsusanto, gunakanlah sarung tangan agar lebih nyaman saat berpegangan ke berbagai benda yang ada.. tangan yang di tali kalo menahan beban tubuh lumayan lho.. setidaknya untuk mengurangi resiko cedera..

namun akan menggunakan tali atau lebih memilih berpegangan pada  batu itu pilihan.. kami mengkombinasikan keduanya.. terkadang lebih enak berpegangan pada batu karena dari posisi pijakan kaki kurang nyaman untuk meraih tali.. oya lebih baik kalo bawa tas yang ada kaitan depan ya dikaitkan saja agar tidak mengganggu langkah dan saat manuver.. nbsusanto sendiri bawa tas slempang berisi kamera dan tas punggung, tas slempang diselipkan di antara kaitan tas punggung di depan agar tidak mengganggu.. sebenernya bisa sih dimasukkan ke tas punggung, tapi kelamaan kalo ngeluarin kamera.. kalo nggak pake tas, khawatir kamera nyenggol macem macem.. 😆

tapi tenanglah jika waktunya tepat dan cuaca mendukung, ray of light di jalur gunung bongkok ini bukan hal yang mustahil.. liat yang begini mana bisa langsung jalan lanjut lah.. muter-muter settingan di kamera..

https://www.instagram.com/p/BXNMUfgBzMv/?taken-by=nbsusanto

memang terkadang foto lebih ada ceritanya kalo ada obyek selain back ground.. tapi yakin lebih apik kalo sama sampeyan, mbak.. nanti fotonya format RAW lalu dibuat siluet atau gimana deh biar nggak keekspos.. #ehh 😆

sampai juga di suatu pertigaan, dimana jika akan mendirikan tenda disini maka ambil arah kanan.. katanya juga ada puncak datar di sisi kanan itu tapi entah kenapa saat turun kami mencoba mencari tidak menemukannya.. faktor capek? lha wong semakin rapet pepohonan.. embuh lah.. saat naik sih kami langsung ambil kiri menuju puncak gunung bongkok terlebih dahulu..

setelah itu menaiki tangga yang terbuat dari susunan kayu.. ya itung-itung persiapan sebelum sampai puncak, lha wong sebenernya hampir sama juga dengan sebelumnya.. adanya tangga dan pegangannya tentu mempermudah langkah.. yang pasti di titik ini lebih dekat dengan berbagai tanaman.. kalo tidak salah liat sempat bertemu ular hitam kecil, tapi mbuh beneran atau ilusi saja.. :mrgreen:

laaaah kok berkabut.. duuuh.. 1,5 jam perjalanan mosok ndelok kabut tok.. ya sudahlah cari tempat yang nyaman untuk duduk dan meluruskan kaki dulu.. lha nggak bisa minum juga.. mending leyeh-leyeh.. kebetulan ketemu sama rombongan dari bekasi yang berangkat sebelum kami.. tapi mereka bermobil nggak motoran..

menunggu pemandangan hingga terlihat seperti di atas itu butuh waktu.. sebenernya nbsusanto penasaran dengan sisi lain dari tadi, tapi yang lain masih ogah diajak pindah.. mungkin males kecewa, toh sudah berawan itu mau gimana lagi.. ya sudah diisi dengan berbagai obrolan tentang dolan maupun manusia.. 😆

sayangnya di puncak gunung bongkok yang banyak berbatu itu juga banyak coretan vandalisme tangan-tangan embuh.. entah apa motivasi mereka.. mau keren? mending daripada nyoret di bebatuan alam lebih baik menawarkan jasa mural di tembok pinggir jalan.. kreasi tersalurkan, enak dipandang, dibayar pula.. ya kan?

sisi barat dari gunung bongkok.. karena memang kondisi saat itu kurang memungkinkan, akhirnya harus pake mode HDR.. terlihat ada banyak perahu atau mungkin untuk keramba ya? jadi inget menikmati waduk gajah mungkur dari bukit gantole.. sayangnya waktu itu belum punya lensa tele jadi nggak bisa melihat lebih dekat..

sampe harus diedit untuk memunculkan bentuk-bentuk di sekitar waduk jatiluhur yang terekam.. kalo file aslinya banyak yang nggak keliatan.. kayaknya setelah ini perlu lebih telaten menggunakan mode HDR di kamera atau sekalian RAW dan belajar editing.. kan eman-eman detail yang hilang, karena terkadang apa yang terlihat di mata tak bisa tertangkap oleh kamera..

menunggu sebentar dan garis air waduk jatiluhur di bagian tenggara gunung bongkok mulai terlihat.. momen yang tidak boleh disia-siakan kalau di alam seperti ini daripada berlalu begitu saja.. pemandangan yang tidak ada di jakarta.. ya itung-itung beberapa jepretan terakhir sebelum balik ke ibukota.. 🙄

bagian barat daya gunung bongkok yang tadinya tertutup awan pun terlihat.. ya disana ada batu gunung yang ditambang.. entah kapan, tapi lama-lama daerah itu bisa jadi datar.. ah entah lah..

gunung bongkok dengan elevasi sekitar 946 mdpl dan pemandangan waduk jatiluhur memang layak untuk dijadikan destinasi wisata di purwakarta.. bahkan oleh orang ibukota.. waktu perjalanan dengan kendaraan sekitar 3-4 jam saja dan waktu jalan ke atas sekitar 1,5 jam, bisa memberikan suatu yang berbeda bagi mata.. selain itu sehat bagi tubuh karena tentunya terus bergerak entah jalan naik maupun turun.. ya kalo tantangan di medan yang di beberapa titik cukup licin, terkadang perlu berpegangan pada tali atau pepohonan serta ada nyamuk, tetep saja menyenangkan kok.. hanya saja lebih baik kalo bawa air minum, kecuali memang sekalian pas puasa.. latian fisik.. 😆

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1032 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

3 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*