setelah 260 km, diadora andria pensiun sebagai sepatu lari

assalamu’alaikum wr. wb..

1 tahun berlalu sejak beli sepatu lari diadora andria dan belajar untuk konsisten lari sebagai olahraga di tanah rantau.. sejak dari mess lama hingga mess baru.. mencoba beberapa trek di antara pemukiman yang mungkin dilalui di sekitar jakarta timur.. ikut superball becakayu run 10k.. kemudian tak jarang digunakan gowes.. lalu juga sesekali untuk ke kantor maupun acara formal..

selama 1 tahun menemani, dengan ukuran 44 memang cukup longgar, nbsusanto terbiasa mengenakan kaos kaki saat memakai diadora andria agar nyaman dipakai setidaknya untuk mengurangi space di sisi kanan dan kiri meskipun bagian depan masih tetep tersisa.. rata-rata lari pagi dengan jarak 4 km dengan pace 6:30-7.00 yang tidaklah cepat, sepatu yang kalau menurut catatan aplikasi nike+ run club yang selalu nbsusanto sertakan saat berlari, diadora andria ini sudah menempuh jarak 260 km dengan medan utamanya aspal, jalan beton serta paving.. tidak termasuk saat jalan cooling down setelah berlari, namun termasuk beberapa sesi jalan cepat recovery pasca cedera akhir 2017 lalu..akhirnya terasa juga kalo sepatu ini sudah menurun jauh kemampuannya untuk diajak berlari..

sebenernya sudah dari beberapa bulan ke belakang ini diadora andria terasa kurang nyaman dipakai lari.. tak salah lagi sol sepatu yang sudah tergerus banyak itu menjadikan tumpuan tak lagi optimal.. semakin kesini kok semakin terasa saja.. sepatu kiri terlihat bagian depan masih oke, tapi semakin ke belakang semakin tipis.. yang parah adalah sepatu kanan.. penggerusan dari depan sampai hampir belakang tak sebesar kiri, tapi sisi belakang luar malah tiba-tiba seperti longsoran.. tipis banget dan kalau jadi tumpuan pasti tidak imbang dan doyong kesitu.. waduh.. masalahnya di kaki atau cara berlari ya? pernah baca karena sepatu memang cocok-cocokan dengan bentuk kaki dan gaya berlari..

khawatir mengalami cedera akibat tumpuan yang sudah kurang bagus serta sudah adanya sepatu cadangan, akhirnya nbsusanto putuskan untuk bahwa sepatu diadora andria ini pensiun dari aktivitas lari.. bukan pensiun seutuhnya karena masih bisa nbsusanto gunakan untuk acara formal kalo kepepet serta akan menjadi sepatu andalan untuk sepedaan karena tidak terlalu membutuhkan tumpuan di bagian yang tergerus.. ya cuma jadi lebih sering nangkring di rak sepatu saja..

memang 260 kilometer dalam 1 tahun tidaklah banyak, bahkan 1 kilometer per hari pun tidak sampai, meski kalau bicara dari waktu belum terlalu lama untuk usia sepatu yang biasa dimiliki.. maklum sih sepatu yang dulu meskipun sering dipakai tapi kan tidak menanggung aktivitas seberat diadora andria ini.. ya pernah baca beberapa orang dengan sepatunya mampu bertahan untuk jarak 400 kilometer sebelum kudu ganti.. diadora andria ini kalau dirupiahkan, per kilometer berlarinya keluar uang sekitar seribu seratus sekian rupiah sehingga bagi nbsusanto memiliki diadora andria hingga harus pensiun ini masih cukup worth it dan bisa dijadikan pilihan bagi yang butuh sepatu lari..

terima kasih diadora andria telah menjadi partner menjaga kesehatan 260 kilometernya.. lebih malah kalau aktivitas lain juga dihitung.. kira-kira masih bisa dipakai hingga benar-benar pensiun sampai kapan ya? *padune ngeman barang sampai kalau bener-bener rusak belum dibebastugaskan weee 😆

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*