pengalaman rakit PC editing video dan gaming mumpuni budget belasan juta

assalamu’alaikum wr. wb..

beberapa waktu yang lalu temen nbsusanto yang berjobdesk sebagai operator drone dan video editor sempat merasa bahwa laptop yang digunakannya untuk mengedit video butuh waktu lama untuk render, padahal kadangkala dari video mentah ke video yang dibutuhkan yang dilengkapi garis, keterangan dan lain-lain jeda waktu untuk mempersiapkan cukup pendek.. akhirnya disepakati untuk membuat pengajuan komputer untuk pekerjaan tersebut..

setelah diskusi dengan cost control dan keuangan, akhirnya disepakati bahwa budget untuk editing video adalah di bawah 20 juta rupiah.. tentu saja lebih realistis dan powerfull membangun PC kan daripada untuk membeli laptop.. akhirnya browsing-browsing harga spek komputer terkini.. dalam budget tersebut haruslah sudah mencakup hal standar seperti motherboard, cpu, ram, harddisk, power supply, casing dan monitor, serta windows 10 original OEM agar tidak menjadi masalah..  sedangkan untuk UPS, keyboard dan mouse masih ada tinggalan dari komputer yang tidak lagi dipakai..

monitor yang dibutuhkan tentu harus lumayan besar agar tidak perlu terlalu dekat dengan mata dan cukup nyaman untuk bekerja dalam waktu lama.. dari utak-atik budget dengan spek dipilih sebuah LED 22″ dengan merk Samsung.. pemilihan selain harga juga mempertimbangkan ketersediaan barang..

lalu mengingat tujuannya untuk pekerjaan editing yang memang berat, tentu processor dengan banyak inti adalah sebuah kebutuhan.. seperti biasa, pilihan adalah AMD atau Intel? biasanya orang akan bilang kalau AMD boros daya atau panas, tenang saja panasnya tentu sudah dipertimbangkan pada suhu optimal, nggak akan panas banget selama pemasangannya benar.. toh didukung dengan pendinginan.. memang kalau secara wattage TDP, AMD masih lebih tinggi daripada Intel.. sementara itu, seperti yang pernah nbsusanto baca, Intel memang biasanya lebih mahal karena untuk komputasi logis banyak yang memilihnya.. sebenernya kalau harganya sama, AMD dan Intel nggak beda jauh dari performa maupun konsumsi dayanya.. seimbang.. untuk itu nbsusanto dan kawan-kawan memilih menggunakan AMD Ryzen 5 1600 dengan 6 core 12 thread dan base clock 3,2 GHz serta TDP 65 watt.. yang lebih tinggi performanya ada sih, tapi nanti diikuti dengan biaya, kalau diturutin ada yang bottle neck.. wkwkwkkw..

lalu setelah processor berlanjut ke pemilihan motherboard.. tentu menyesuaikan dengan socket AM4 dan apa saja yang akan dipasang.. tentu saja pilih yang mampu menyalurkan kecepatan ram yang optimal serta beberapa slot untuk media penyimpanan.. dicari yang optimal hingga ketemu AsRock AB350 Pro4.. slot yang mungkin akan digunakan ada 2 PCIe 16 untuk VGA, toh kepakenya 1 saja sih, 4 slot ram yang mampu menyalurkan kecepatan DDR4 di 3200 MHz, kemudian untuk media storage tersedia slot berupa 6 SATA3, 1 Ultra M2 (PCIe x4) dan 1 M2 (SATA3)..

beralih ke memory.. RAM yang kami pilih berdasarkan kombinasi harga serta ketersediaan adalah memori dual channel Corsair Vengeance LPX 16GB (2x8GB) DDR4 DRAM 2666MHz C16 Kit, namun kecepatan di CPU-Z terbaca 2333 MHz.. ya mau tidak mau agar tidak terjadi lag saat render kami siapkan kapasitas segitu, jikalau masih kurang masih bisa ditambah 2 x 8 GB lagi..

VGA nya menggunakan nVidia GeForce GTX 1060 3 GB keluaran pabrikan Zotac.. memang komponen ini yang paling mahal di antara yang lainnya, dengan asumsi fitur-fitur yang cukup mumpuni untuk berbagai software pengolah grafis maupun untuk beberapa game yang mungkin dimainkan sebagai refreshingnya temen-temen di akhir pekan.. mau ke 6 GB selain mahal nampaknya mubazir..

untuk storage kami pilih SSD Adata 128 GB untuk sistem serta harddisk WDC Blue 1 TB 7200 rpm sebagai penyimpan data.. memang video makan banyak data, setidaknya nanti kami masih bisa menambah harddisk lagi kalo memang sudah mepet, mengingat seri 2 TB kecepatannya disunat.. sempat ada sedikit masalah saat kami mencoba menyalakan PC ini karena memang dari tokonya sudah dirakit tapi tetap tidak mau membaca sistem.. nbsusanto cukup bingung cari-cari masalahnya.. masalah di bagian SSD, tapi mosok masih baru sudah rusak? iseng deh cek di box nya yang untungnya disertakan dan tertulis bahwa tipenya M2. SATA, lha kok tertancap di M.2 PCIe.. koplak tenan.. herannya, kok jaman sekarang ada ya yang slotnya sama tapi tipenya beda? seinget nbsusanto saat masih sering dolanan komputer dulu, slot selalu tidak sama jika beda peruntukan yang meminimalisir masalah saat perakitan..

lalu, hal yang tidak bisa ditawar menurut nbsusanto adalah power supply.. hukumnya adalah wajib menggunakan power supply yang memiliki reputasi bagus, dengan kompensasi harga yang terlihat mahal bagi awam yang terbiasa menggunakan power supply bawaan casing.. bagaimanapun, power supply unit adalah penyedia tenaga bagi keseluruhan komponen komputer.. kalau pakai abal-abal, bisa bisa merusak berbagai komponen penting seperti motherboard, atau bahkan harddisk yang ujungnya adalah data.. nbsusanto sendiri memilih FSP Hexa+ II 500 watt untuk menyuplai kebutuhan daya komputer kantor ini, dengan asumsi kelak jika ditambah beberapa komponen masih kuat.. FSP Hexa+ II sendiri memiliki spek 500 watt dengan active PFC dan efisiensi 80 plus, meskipun belum ada sertifikasi resminya.. toh, harga di jakarta tidak lebih dari 600 ribu..

sementara itu casing menyesuaikan motherboard yang berukuran standar ATX dengan merk Cube Gaming Aurus White dengan bahan akrilik di samping untuk mengekspos komponen di dalamnya, tentu akan lebih menarik jika bermain warna pada fancase nya.. di dalamnya juga dilengkapi 3 buah fancase 12 cm untuk mengoptimalkan suhu komputer.. desain casing ini sendiri menempatkan power supply di bawah dan memungkinkan kabel tersembunyi di balik motherboard..

sejauh ini pc budget total belasan juta tersebut untuk editing video dan render menggunakan adobe cc pro 2018 sudah cukup mumpuni.. pun begitu untuk main game favorit temen-temen, pro evolution soccer.. mau apalagi sih? benchmark dan angka-angka? mungkin kalo dibandingkan sih bisa saja, tapi sudah nggak seantusias dulu sih.. yang penting bisa untuk kerja dan hiburan.. oiya, untuk mouse dan keyboard akhirnya dibelikan terpisah logitech.. sementara UPS pakai bekas komputer lawas merk prolink 650VA kalau tidak salah.. ya kalau mau bagus sih APC atau setidaknya ICA CE.. :mrgreen:

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

11 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*