Jokowi Pernah Blusukan ke Sini, tapi Kok Masih Banjir?

assalamu’alaikum wr. wb..

judul artikel ini sama persis dengan judul di berita kompas disini..ada pula di harian tribun jogja yang terbit tanggal 13 januari 2014..

tribun


menyimak judul tersebut, tentu bayangan kita akan langsung melayang ke jakarta yang tiap musim hujan tak pernah absen berita kebanjiran..lalu kemudian apa yang mau dibahas?

yep..kalo dicermati lagi judulnya, ada seorang warga yang mempertanyakan kenapa di wilayahnya masih terjadi banjir walau sudah pernah dikunjungi pejabat..disini nbsusanto tidak bermaksud untuk mendukung maupun menyudutkan pihak tertentu..jadikan pelajaran saja..

nah..kalo dari yang nbsusanto tangkap, warga sebenarnya mengharapkan setelah dikunjungi oleh pemerintah dan tim ahli, wilayahnya benar-benar bebas dari banjir.. wajar bukan? tapi nggak sepenuhnya bisa langsung terjadi apa yang diinginkan..mari coba diurai masalahnya..

penyebab banjir kebanyakan adalah karena banyaknya sampah yang dibuang sembarangan hingga menghambat aliran sungai..dengan terhambatnya aliran sungai, maka muka air akan naik..apalagi ditambah hujan deras yang mengguyur..tentu lama-kelamaan akan melebihi kapasitas saluran dan meluap sehingga terjadi banjir..

siapa yang membuang sampah sembarangan? kalo ada pertanyaan, misalnya dinas tertentu rajin membersihkan, bukannya sampah tuntas? lah kok mengandalkan dinas tertentu? kenapa warga nggak belajar untuk nggak buang sampah sembarangan? bukannya lingkungan juga lebih bersih dan nyaman kalo nggak buang sampah sembarangan?

namun tentunya memang dibutuhkan fasilitas dari pemerintah..misalnya penyediaan tempat sampah di temapt umum serta menyediakan lahan dan mobil sampah untuk sampah rumah tangga..dengan adanya fasilitas tersebut tentunya akan lebih baik..namun apakah hal tersebut menjamin masyarakat membuang sampah pada tempatnya? memang sebaiknya ada fasilitasnya juga..jangan cuma ajakan tok..

hal tersebut berkaitan dengan kesadaran diri masyarakat..sekarang, masih banyak oknum warga yang membuang sampah di sungai walaupun sudah ada ancaman hukuman..namun melihat di lapangan, masih banyak yang lolos dari hukuman..misalnya ada yang tertangkap dan diberi hukuman, tentu bisa mempengaruhi orang lain agar tidak membuang sampah sembarangan..apa iya sepanjang sungai harus diberi penjagaan petugas? nanti dianggap menghabiskan anggaran.. tapi memang pihak yang berwenang harus tegas menindak pelanggar yang tertangkap, apapun status sosialnya.. mungkin agar lebih greget, hukumannya bukan denda atau penjara, tapi kerja sosial, yaitu membersihkan saluran yang tersumbat sampah..

selanjutnya, setelah dikunjungi oleh pejabat, apa iya solusinya dapat berefek instan langsung terjadi? wah seperti sulap saja jika langsung teratasi.. tentu butuh proses.. pemerintah perlu waktu untuk mempersiapkan fasilitasnya.. di waktu tersebut masyarakat juga seharusnya belajar untuk menghargai sungai bukan lagi sebagai tempat sampah..

jadi siapa yang salah? siapa yang benar? kenapa ribut mencari siapa yang benar dan salah? lebih baik melakukan hal yang nyata bukan? bukan cuma jakarta saja..

ah..hanya sebagai sarana instropeksi diri sendiri dan semoga bisa membuka pikiran demi kehidupan yang lebih baik..

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*