kesampaian naik argo lawu dari jakarta gambir ke yogyakarta tugu

assalamu’alaikum wr. wb..

kereta api argo lawu.. sebuah kereta eksekutif berlabel argo yang mengarungi perjalanan jakarta gambir hingga solo balapan lewat daop V dengan jadwal berseberangan dengan argo dwipangga.. sudah dari tahun lalu penasaran dengan kereta ini, kok ya ndilalah kesampaian di masa mudik lebaran kemarin..

kalo ditanya kena berapa, alhamdulillah dapat tiket cancel-an tanggal 30 juni 2016 dengan harga normal untuk argo lawu reguler, yap 380 ribu rupiah.. kalo yang tanggal 1 juli sudah 540 ribu, sama dengan tiket argo lawu fakultatif yang berangkat lebih malam.. musim mudik memang gila-gilaan..

ya namanya tiket yang penting ada, dapatnya di kereta 8 dengan kursi nomor 2C.. pemberangkatan jam 20.15 dan menurut jadwal akan tiba di stasiun tugu yogyakarta saat sahur yaitu pada pukul 03.45.. tapi nbsusanto cari aman saja nyiapin bawa makan sahur sekalian daripada kereta telat dan harus beli makanan di kereta kan mahal..

sampai di stasiun gambir sekitar setengah delapan lebih sedikit dan boarding.. ada sedikit cerita karena tiket entah dimana.. sore itu buru-buru ke gambir untuk mengurusnya, ndilalah ternyata pemegang tiket fisik pun tetep harus print kertas boarding pass untuk check in, sistem baru yang sudah mulai diterapkan di beberapa stasiun.. kalo tau begitu kan bisa tetep sante dan nggak usah wira-wiri ke gambir.. lhawong tiket boarding bisa diprint 10 menit sebelumnya.. ealah.. 🙄

langsung naik ke lantai 3 di sisi barat.. yap kereta api argo lawu tersedia di jalur 3.. tak usah lama-lama karena sudah jam 20.00 nbsusanto pun langsung naik ke dalam kereta nomor 8.. sayangnya seperti di gambar pertama dengan livery kesepakatan airlines atau yang biasa dikenal dengan selendang pecut, bukan lagi livery ombak khas argo, ternyata argo lawu belum menggunakan rangkaian set k1 0 16 yang fenomenal itu.. selidik punya selidik ternyata rangkaian kereta terbaru masih digunakan oleh argo lawu fakultatif..

beginilah interior kereta api argo lawu yang setelah nbsusanto baca menggunakan trainset K1 0 08.. menggunakan gorden dan mengingatkan pada taksaka, meskipun berbeda pada kursi dan warna gorden.. kalo K1 0 16 sendiri kalo nggak salah tidak lagi menggunakan gorden kain dan penutupnya seperti menutup jendela pesawat..

dibalut dengan cover jok.. relatif lebih mudah dibersihkan dibandingkan kursi kain.. yang pasti sih kursinya empuk dan tentu saja tersedia bantal selimut khas kereta eksekutif.. kemudian nbsusanto pun berekspektasi tinggi pada rangkaian kereta api dengan kapasitas 50 tempat duduk per kereta ini tentunya..

maklum newbie di kereta eksekutif.. baru tau kalo ternyata ada meja lipat kecil yang disembunyikan di sandaran lengan pinggir.. pun pengatur reclining seat tombol di sisi dalam, sedikit berbeda dengan taksaka yang pengatur recling berada di ujung sandaran lengan.. 🙄

selain itu sandaran kaki juga lebih layak dibanding taksaka.. bisa dipakai 2 mode.. oya sebenernya di 2C nggak ada sandaran kaki, lha wong di depannya lowong karena kursi baris 1 cuma ada 3.. tapi di purwokerto nbsusanto pindah ke kursi sebelah karena penumpang di 2D turun disana.. kebetulan pas kaki pegel banget.. 🙄

jam 20.15 kereta pun berjalan pelan meninggalkan stasiun gambir.. namanya juga kereta eksekutif saat mulai berjalan tentu sentakannya halus.. entah kurang mendengarkan atau memang tak ada perkenalan kru kereta dan rangkaian perjalanan.. yang pasti sih memang sepanjang jalan sistem audio di kereta mengalami trouble dan pengumuman kurang jelas tersampaikan..

perjalanan sempat terhenti di salah satu stasiun krl entah untuk apa.. menunggu atau bagaimana.. nbsusanto pun mikir kalo kelas argo aja sampe berhenti gimana dengan kereta lain.. apa bakal tepat waktu.. cukup lama sih sebelum kereta melaju kembali di jalur pantura sebelum berbelok ke arah jalur selatan di cirebon.. nah saat kereta melaju kencang ini ada hal yang kurang nyaman, yap goyangannya sangat terasa dan suaranya cukup berisik.. padahal di jalur yang sama saat naik taksaka dulu tak separah ini.. bahkan di salah satu tempat nggak tau pasti dimana karena sempet merem, pas melek melihat kereta 7 di depan seakan berbeda tinggi saat berguncang tersebut.. shock dan kepikiran kalo kereta sampai lepas dari rangkaian meskipun itu hal yang hampir mustahil terjadi..

kereta ini berhenti di stasiun cirebon, purwokerto, kutoarjo, yogyakarta tugu, klaten dan solo balapan.. nah saat kereta melakukan pengereman itu rasanya nggak smooth dan kasar banget.. heran.. ini kebetulan kereta 8 yang ra kalap atau gimana.. kalo tingkat kedinginan AC sendiri sih nbsusanto bilang cukup, pake jaket dan selimut nggak kedinginan.. apalagi saat pindah di dekat jendela.. saat itu nbsusanto amati tidak ada petugas yang mengingatkan/membangunkan penumpang yang akan turun di stasiun di tengah perjalanan.. 🙄

nah sesampainya di stasiun purwokerto ada yang bertanya ke kru yang kebetulan melintas untuk menanyakan keterlambatan kereta dan dikatakan telat 30 menit, nbsusanto pun cek ke Gapeka di wikipedia dan memang benar.. nbsusanto pun sekalian makan sahur saja karena daripada pas enak-enak makan sudah sampai kan tanggung.. eh kok ya ndilalah kereta api masuk stasiun tugu, berhenti dan saat nbsusanto keluar dari kereta menunjukkan jam 04.29.. weh kelas argo telat 44 menit.. gimana dengan lainnya? kok ya ndilalah karena masih ada urusan di jogja sampe terang bisa melihat argo lawu fakultatif k1 0 16 yang harusnya berhenti di stasiun tugu jam 05.07 melintas setelah stasiun lempuyangan lebih dari jam 6 pagi.. sansoyo telat akeh jebul.. 🙄

alhamdulillah bisa pulang di waktu mudik dengan perjalanan yang lancar meskipun mengalami keterlambatan, bisa dimaklumi sih pengaturan saat musim mudik memang lebih membutuhkan kerja keras karena kereta yang melintas lebih banyak dibanding hari biasa dengan dioperasikannya kereta tambahan.. pun akhirnya kesampaian naik argo lawu.. hanya sayangnya mungkin karena ekspektasi awal terlalu tinggi ya jadi ada beberapa catatan naik argo lawu ini.. ya bisa dimaklumi sih kelas eksekutif argo dan satwa bisa saja bertukar rangkaian jadi kenyamanan tak selalu argo lebih baik, hanya saja kalo waktu pasti menang argo.. mungkin besok kalo argo lawu reguler sudah pake k1 0 16 mungkin nbsusanto baru pengen naik argo lawu lagi.. kalo masih dengan rangkaian lawas nbsusanto masih lebih memilih kereta lain yang lebih murah.. masih penasaran dengan beberapa kereta lain..

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

nbsusanto

Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/

seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.