garmin vivoactive 3, ketika olahraga butuh sesuatu yang lebih

assalamu’alaikum wr. wb..

semakin kesini nbsusanto melihat bahwa olahraga semakin diminati, entah itu lari, gowes sepeda, futsal, dan lain-lain.. atau mungkin sebenernya dari dulu dan nbsusanto yang belum mengamati saja ya? haha.. maklum, sudah sekitar 1,5 tahun ini mulai sering lari seperti dicatat nike run club meskipun tahun lalu banyak bolongnya.. bahkan punya jam mi band 2 yang mampu mencatat langkah kaki serta detak jantung.. pernah ganti strap karena sudah melar, eh malah patah.. ditambah tracking aplikasi nrc beberapa kali trouble entah karena hp atau apa.. cari-cari referensi sportwatch deh..

kepengennya sih simpel, sportwatch yang terlihat seperti jam biasa, terintegrasi heart rate monitor, sudah built in gps agar tak perlu nyalakan gps hp, dan tentu saja bisa konek langsung dengan aplikasi nike run club karena memang salah satu tujuannya untuk lari.. nggak rela catatan hampir 400 kilometer kalau terhenti begitu saja.. ada sih jam dari merk yang sama dengan hp, tapi cari review belum nemu cara import datanya ke NRC atau strava untuk selanjutnya masukkan ke NRC.. pun sebenernya agak mikir karena pengalaman redmi 3 pro yang gps nya nampaknya tidak sehandal himax terdahulu..

googling menuju ke merk yang banyak beredar, di antaranya garmin, suunto, polar, fitbit, apple watch, android wear dan lain-lain.. yang pasti apple langsung dicoret karena nggak punya device dari merk yang sama.. lalu pilihan mengerucut ke garmin dan suunto yang memang akurasinya tak perlu diragukan lagi.. pilihannya di garmin vivoactive 3, garmin forerunner 35, suunto spartan trainer karena harganya mirip mirip.. sebenernya garmin forerunner 235 juga menarik tapi harganya lebih tinggi lagi.. sempet bikin polling di story IG untuk garmin vivoactive 3 dan garmin forerunner 35, banyakan yang milih garmin forerunner 35, setelah cari-cari lagi akhirnya mantep meminang garmin vivoactive 3 karena bentuknya juga lingkaran seperti jam biasa.. 😆

kalau ditanya alasannya apa memilih garmin vivoactive 3, karena fiturnya sudah cukup mumpuni untuk apa yang nbsusanto butuhkan.. ditambah bonus adanya sensor ABC, akselerometer, barometer dan kompas.. adanya barometer dapat menunjukkan elevasi lokasi berdasar tekanan udara atau istilah kerennya altimeter barometrik..

di awal-awal pastinya nbsusanto coba perhatikan apa saja yang mampu dilakukan oleh garmin vivoactive 3 ini.. tentu saja tidak lupa download garmin connect di hp dan garmin express di laptop untuk sinkronisasi data.. jadi di brosurnya katanya garmin vivoactive 3 dapat diganti-ganti watch face nya, mampu bertahan hingga 7 hari untuk jam biasa serta 11 jam untuk tracking gps.. ya memang sih tidak seawet mi band 2 yang hampir sebulan baterainya.. tapi mengingat heart rate monitor selalu nyala ya wajar saja, toh lumayan kalau dipakai tidur bisa memantau detak jantung.. lagipula proses ngecharge juga tidak sampai 2 jam dengan kepala charger 500mA.. cukuplah untuk lari di cut off time full marathon, meskipun nbsusanto belum kebayang lari sejauh itu.. memang sih kalau tracking pendakian berarti tiap hari ngecas dan belum karuan sampai jika belajar pengalaman gunung slamet lalu.. dengan tracking tersebut katanya bisa menentukan titik kembali ke awal.. ya besok lah dilihat kalau memang berniat mendaki lagi.. :mrgreen:

aktivitas yang biasa nbsusanto rekam tentu saja lari dan gowes.. sejauh ini tidak ada masalah meskipun sesekali gpsnya ngaco, dimana pace sesaatnya wajar namun di average jauh lebih cepat, berarti ada yang salah dengan jarak yang mengharuskan nbsusanto ubah secara manual, tapi pada umumnya cukup akurat seperti saat digunakan di event lari jika dibandingkan dengan pengukuran teman lain dan klaim jarak dari penyelenggara, yang seringkali juga tidak sesuai.. wajar namanya juga alat.. yang pasti dengan adanya fitur ini tak perlu lagi nyalakan NRC dan strava di awal aktivitas karena datanya langsung tersinkron saat dihubungkan dengan garmin connect..

oya, terkadang untuk memastikan lokasi tepat, sebelum lari misalnya pemanasan nbsusanto pancing dengan membuka koordinat lokasi dari garmin, meskipun ya nggak diverifikasi, setidaknya untuk memastikan memang sudah lock.. kalau tidak ya masuk ke menu lari, wait gps, jika ready ditutup.. ulang lagi beberapa kali dan saat mulai lari setelah dicek datanya sudah lumayan kok.. maklum gps tanpa data seluler otomatis bergantung cuaca juga, jika cerah akan lebih cepat..

fitur yang tentu saja menyenangkan bagi penggemar angka-angka adalah data heart rate monitor serta cadence lari.. HRM tentu untuk memperkirakan seberapa effort saat berlari, misal terlalu tinggi detak jantungnya ya tinggal sesuaikan kecepatan lari.. pun dengan adanya data cadence nbsusanto jadi sadar bahwa form lari itu penting hingga berusaha mengubah gaya heel strike menjadi mid strike.. efeknya memang terasa sih jadi lebih efisien dan tentu tetep sehat.. lalu tentu saja data kecepatan berlari secara menerus pun tersajikan.. hal yang hingga kini menjadi motivator untuk lanjut dan terus meningkat.. apalagi data langsung masuk ke NRC dan bisa untuk berlomba dalam #pertemanansehat bersama teman-teman pengguna NRC serta strava..

nah untuk memperkuat hal di atas, tampilan screen saat aktivitas biasanya nbsusanto set ke maksimalnya yaitu 4 data berupa waktu tempuh, jarak, pace sesaat dan heart rate monitor.. sementara kalo scroll dengan layar sentuh atau sensor geser di bagian samping ke screen 2, nbsusanto tampilkan waktu tempuh, cadence, pace rerata dan heart rate monitor.. saat latihan lari, detak jantung memang coba nbsusanto perhatikan agar bisa terlatih lebih efisien, sekalian untuk latihan pernafasan..

fitur lain yang cukup menarik adalah adanya estimasi VO2max dari setiap aktivitas yang setelah nbsusanto amati untuk lari biasa setidaknya 15 menit.. dari hasil itu kondisi fisik nbsusanto ternyata masih setengah ke bawah.. hahaha.. namun hal ini memotivasi agar ke depan bisa diperbaiki, setidaknya fisik bisa lebih muda dari umur yang sebenernya.. kemudian ada pendeteksi tingkat stress dalam sehari, yang nampaknya menganalisis dari detak jantung.. dari data tersebut di garmin connect akan ada analisis dan saran jika tingkat stress cukup tinggi..

seperti di miband 2 lalu, garmin connect 3 juga dapat disetting target langkah harian, bahkan bisa ada target otomatis dengan data yang telah terekam di hari-hari sebelumnya.. tentu saja dilengkapi notifikasi untuk bergerak jika terdeteksi lama tidak berkegiatan.. lalu ada pula move IQ event yang mendeteksi aktivitas misal motoran yang dideteksi sebagai bersepeda, tanpa dinyalakan secara manual meskipun tidak tercatat data gps nya.. selain itu tersedia pula challenge yang dapat untuk saingan dengan kawan pengguna garmin yang lain..

fitur smartwatch kekinian adalah minimal dapat menampilkan notifikasi pesan masuk di hp dengan selalu mengaktifkan bluetooth di hp dan smartwatch.. garmin vivoactive 3 pun dapat melakukannya.. namun nbsusanto sendiri tidak menggunakannya karena tidak urgent banget dan eman-eman baterainya.. 😆

ngomong tentang baterai, entah saat itu hanya kebetulan atau tidak.. niatnya nbsusanto mau nyimpen baterai agar bisa digunakan untuk beberapa aktivitas ke depan dengan mematikan garmin vivoactive 3, tapi saat pagi dinyalakan malah baterainya berkurang lebih dari jika seperti malam-malam sebelumnya dipakai saat tidur.. weh.. sejak itu nbsusanto putuskan untuk selalu memakai gadget ini saja termasuk saat tidur, toh malah bisa mengetahui detak jantung istirahat.. paling dilepas saat mandi dan wudhu saja.. ya biasanya baterai garmin vivoactive 3 bertahan sekitar 5 hari dengan dipakai aktivitas bergps sekitar 2-3 jam per minggu.. wajarlah jika dibandingkan klaim 7 hari mode pintar atau 11 jam mode tracking gps..

overall, garmin vivoactive 3 adalah sebuah sportwatch yang cukup mumpuni meski harganya rada lumayan.. namun jika dibandingkan dengan produk sejenis ya masuk akal, kecuali memasukkan amazfit pace yang bentuknya juga lingkaran meski nbsusanto juga belum mengetahuinya lebih lanjut.. memang dibandingkan forerunner series yang dilengkapi estimasi recovery pasca lari, garmin vivoactive 3 ini tidak memilikinya, namun adanya sensor seperti kompas dan altimeter barometrik menjadi nilai plus.. menurut nbsusanto kalau nbsusanto punya garmin tapi nggak untuk olahraga itu rugi, ngapain nabung kalau cuma pasif, mendingan cari strap mi band 2 yang dulu.. 😆

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1032 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*