Dalam serial #bekakassaferiding , kali ini saya akan menulis sesuatu yg bernama Pre Trip Inspection. Mengingat akan adanya gelombang perjalanan mudik yg besar dari kota besar ke daerah, ada baiknya saya share sedikit pengetahuan tentang PTI.
Jadi Pre Trip Inspection adalah sebuah metode pengecekan kendaraan sebelum kita melakukan kegiatan berkendara. Harusnya sih kegiatan ini dilakukan tiap kali kita berkendara. Fungsinya adalah untuk meminimalisir resiko kecelakaan yg terjadi dikarenakan adanya kerusakan dari motor kita. Metode ini dilakukan dengan cara mengecek tiap2 bagian vital dari kendaraan.Pre Trip Inspection ini dibagi beberapa bagian, dan biasanya disingkat dengan sebutan T-CLOCS.
T = Tyre n Wheels.
Yg pertama kita cek adalah ban dan roda kendaraan kita. Kita cek tekanannya apa sudah ideal, rata2 tekanan udara pada ban motor std itu depan 29psi dan belakang 33psi. Cara cek std tekanannya bisa lihat di bagian dek depan untuk motor matik, atau di bagian swing arm sebelah kiri untuk motor manual. Atau bisa juga disesuaikan dengan anjuran pabrikan ban yg biasanya ada di bagian sidewall ban.
Untuk roda atau velg, dicek di bagian bibir velg apakah ada yg peang, ataupun retak halus. Biasanya yg kaya gini bikin ban tubeless berkurang terus anginnya.
C = Control
Control di sini yg dimaksud adalah bagian yg berhubungan dengan kemudi. Baik itu stang, komstir, pengereman, maupun throttle. Kita lihat apakah setangnya miring, atau tinggi sebelah. Kalo bisa disesuaikan stdnya atau ukuran nyamannya berkendara. Jangan sampe setang kiri lebih rendah dari kanan atau sebaliknya. Setelan rem juga kita atur yg pas, cek juga kondisi kampas remnya.
Begitu pula setelan throttle dan kopling, diatur jarak main yg menurut mbah mbah sekalian nyaman.
Komstir juga mbah, kalo udah mulai oglak oglik baiknya kita stel ulang atau kalau perlu diganti baru.
L = Lights and Electrical
Lights di sini meliputi semua hal yg berbau pencahayaan. Baik itu headlights, lampu sein, lampu kota, lampu rem, dan lampu di bagian speedometer. Lampu ini baiknya menyala semua dengan normal. Tidak disarankan untuk mengganti warna lampu dengan yg tidak sesuai peruntukannya! Contoh, lampu sein dipakein warna putih atau biru, kalo siang itu ga keliatan gob***!
Apalagi kalo sampe ada yg pasang strobo. Hadeh, 2024 masih maen polisi polisian.
Kalo mau pasang lampu tambahan pun ada aturannya ya mbah. Dia tidak boleh lebih tinggi dari headlights, dan maksimal hanya ada 2 buah.
Untuk electrical ada speedometer yg harus dicek nyala apa ga. Electric starter susah idup apa ga. Battery atau aki, apakah masih sehat atau sudah sentik2.
O = Oil and other liquids
Oli mesin harap dicek, sudah dipake berapa ribu kilometers. Jangan mentang2 pake HDEO sampe lupa ganti oli. “Tapi kan oli cuma muter2 aja di mesin?” Yowelah sakarepmu mbah .
Other liquids di sini meliputi fluida rem, dan coolant raidator.
Keduanya baiknya diganti tiap 10.000 km. Tapi harus dicek juga, gimana keadaanya. Kalo sudah di bawah batas minimal baiknya kita tambahin. Terus lagi untuk isi radiator tetep pake coolant ya mbah, jangan pake jedhing koyo mbah mbah di Motuba .
C = Chassis, kaki2 dan sistem pemindah tenaga.
Untuk Chassis sendiri teman2 yg motornya pake rangka eSaf baiknya ekstra dirawat ya, awokawokawokawok. Cek dulu ada karat atau silikat apa ga. Apalagi yg rumahnya kawasan pesisir (kalo ini esaf ga esaf wajib perawatan sih).
Terus suspensi jagan lupa dicek. Apakah ada rembesan oli, bunyi kriyet2 engkik2, atau goresan di as shock depan. Baiknya segera diservis jika ditemukan hal hal serupa.
Jangan lupa cek swing arm apakah miring sebelah. Dan juga bearing2 atau laker roda, apakah ada bunyi kretek2, nah itu harus segera diganti demi keamanan dan kenyamanan.
Selain itu ada juga pengecekan Rantai mbah, dicek kekencangan rantai dan kondisi gearnya. Apakah udah lancip2 atau masih tebel2. Kalo udah lancip2 baiknya diganti ya gearnya.
Untuk yg matik cvt harus dicek juga apakah ada bunyi aneh2 di dalam perangkat cvtnya. Entah itu bunyi cicitcuiy, kriyet2, klotok2, pasti ada masalah dan harus segera dibawa ke bengkel sebelum digunakan untuk perjalanan jauh.
S = Stand
Yg terakhir adalah stand, atau standard, atau jagrak,wkwkwk. Bisa standar samping dan juga standard tengah (buat yg ada). Kita cek apakah besinya masih bagus, atau sudah neyeng. Cek juga kondisi per standarnya mbah. Kalo udah loyo dia bisa bikin std jatuh2 yg bisa mengakibatkan kecelakaan.
Nah kurang lebih itulah yg harus kita cek sebelum melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor. Dengan melakukan pengecekan secara menyeluruh tadi, maka kita akan tahu kondisi kendaraan kita optimal apa tidak untuk melakukan perjalanan, khususnya untuk mudik. Jika kendaraan kita bener2 optimal, maka resiko celaka yg disebabkan oleh sepeda motor akan berkurang drastis.
Dan jangan lupa, selalu utamakan keselamatan ya mbah, karena kita semua kalo mudik pastinya mau ketemu keluarga dan teman di kampung. Saran dari saya, kalau ngantuk segera mampir ke rest area terdekat untuk tidur. Karena tidak ada obat ngantuk selain tidur. Jangan dipaksain mbah, karena temen saya ada yg sekalinya ketiduran malah nabrak tugu di Magetan.
Sekian tulisan panjang dari saya, semoga kita semua selalu aman dalam perjalanan.
Wassalamualaikum wr.wb.
Kentas Adi Swasono adalah penggiat safety riding yang hobi touring dan salah satu #superMod di grup facebook Bekakas.
“Nakal boleh, go**** jangan!*
Leave a Reply