assalamu’alaikum wr. wb..
mendaki gunung.. sebuah aktivitas yang digemari oleh para pecinta alam.. semasa masih mahasiswa, obrolan gunung ke gunung adalah hal yang lazim didengar.. tak bisa dipungkiri, nbsusanto juga mempunyai keinginan untuk naik gunung.. tapi, naik gunung tidak hanya urusan pengen saja.. naik gunung itu tidak sembarangan dan saat itu belum berani.. apalagi semenjak hitsnya film 5 cm, semakin banyak orang yang ikut-ikut jadi gunung.. namun malah nbsusanto jadi berkurang keinginan untuk naik gunung.. lha bukan sekadar ikut-ikutan dan main-main je..
bertahun-tahun ajakan maupun iming-iming dari temen masih tak membuat berangkat.. namun akhirnya kesempatan itu datang menjelang ramadhan lalu.. yup ajakan dari temen kerja itu tak bisa ditolak.. itung-itung sebelum puasa jalan-jalan dulu biar lega.. awalnya direncanakan ke gunung prau, tapi berhubung bus menuju wonosobo berangkat terlalu mepet akhirnya kami mengubah rencana ke gunung slamet via jalur guci dari basecamp pos kompak saja..
sekitar jam 7 pagi kami cek barang dan repacking.. maklum saja 3 orang bawanya 1 tas carrier 60+5 liter dan 1 semi 35 liter, serta tas slempang kecil tiap orang ditambah tas kamera kalo nbsusanto.. dalam semua tas itu harus mencakup tenda, alat masak, alat makan, dan lain-lain.. untuk air, kami membawa 5 botol air mineral 1,5 liter dan 2 botol air mineral 330 ml.. berbekal sandal outdoor kami pun mulai berangkat dari basecamp kompak menuju jalur pendakian dan kebetulan bareng dengan rombongan dari cirebon.. lumayan teman perjalanan.. selain itu pagi yang cerah banget membuat perjalanan itu terasa semakin menyenangkan.. pemandangannya masya Allah.. 😀
di jalan yang masih landai dan beberapa kali melalui ladang warga itu kami bertemu dengan beberapa rombongan lain, di antaranya adalah rombongan dari tegal dan dari kuningan.. beberapa kali berhenti untuk sekadar mengepaskan kembali posisi tas, melepas jaket gunung karena memang sumuk banget serta mengecek peta untuk memastikan tidak salah jalan.. hingga akhirnya jam 9.30 kami mencapai pos 1 pondok pinus di ketinggian 1500an mdpl.. duduk lepas tas dan selonjoran.. pos yang nanti di perjalanan turun memberikan cerita..
beginilah suasana pendakian gunung slamet via jalur guci dari pos 1 ke pos 2.. jalur yang tak terlalu lebar dan sesekali perlu disibak.. memang ke puncak gunung slamet yang populer itu lewatnya jalur blambangan.. nah disini faktor capek dan mulai siang membuat perjalanan antar pos ini cukup lama dan sering berhenti.. kalo di denah perjalanan yang didapat dari basecamp kompak, seharusnya tak terlalu lama.. pastinya lebih lama dibanding estimasi dj denah.. ya sudah namanya juga jalan santai, toh summit puncak masih esok pagi..
sampai juga di pos 2.. tentu saja di setiap pos kami meregangkan otot.. apalagi sudah masuk waktu dzuhur.. sholat dulu saja biar tenang.. malah barengan rombongan kuningan menggelar alat masak.. yowis sekalian kami juga.. recharging tenaga dulu sekitar sejam berhenti di pos 2.. repacking dan menuju pos 3 pondok pasang dengan elevasi 2100 an mdpl yang katanya tak terlalu jauh..
benar saja faktor tenaga setelah dicharge, saat perjalanan menuju pos 3 kami butuh waktu sejam sesuai estimasi.. sempat bertemu dengan beberapa pendaki yang sedang turun.. ngobrol sekadar untuk menanyakan kondisi medan di depan.. ada momen saat kami tanya pendaki turun untuk tanya pos 3 dan ternyata sudah dekat.. di pos 3 pun tak lama.. sekadar meluruskan kaki.. apalagi melihat di denah bahwa pos 3 ke 4 membutuhkan waktu 150 menit.. kami juga sempat mendapat info bahwa jangan mendirikan tenda di pos 3 ke atas sebelum pos 4.. saat itu belum jam target masih mengejar pos 5 dengan sholat ashar di pos 4..
alhamdulillah langit masih sore itu biru cerah dengan hiasan awan.. bersama rombongan dari kuningan yang saling susul dengan kami, perjalanan saat itu terasa cukup panjang.. tas 35 liter yang nbsusanto bawa memang bebannya sedikit demi sedikit berkurang karena air sudah banyak kami konsumsi.. tapi konsekuensinya persediaan air menipis, sementara itu pos air jalur pendakian gunung slamet via jalur guci berada dekat dengan pos 4.. beberapa kali kami berhenti saat tanah lapang agak luas sekadar untuk meletakkan beban dan meluruskan kaki.. pun begitu dengan rombongan lain, termasuk dari cirebon yang pada akhirnya dibagi 2 kloter dengan niat juga masih mengejar pos 5.. sempat swap juga nbsusanto yang bawa carrier bergantung tenda dan alat masak, ternyata temen komentar bebannya sama saja.. nbsusanto cuma senyum saja.. dikiranya tas 35 liter lebih ringan kali ya? 😆
kondisi jalur pendakian antara pos 3 ke pos 4 via jalur guci ini semakin rimbun.. jalur yang perbedaan elevasinya cukup terasa.. beberapa kali kami harus melompati kayu yang melintang maupun membungkuk.. jika pun harus berhenti maka di tengah jalan.. berhubung kami saling susul dengan rombongan lain, dari bawah memang sudah sepakat jika sudah sampai di pos agar teriak untuk memberi tanda, setidaknya suntikan semangat.. tapi menuju pos 4 ini kami di depan maupun di belakang belum ada tanda-tanda pos 4.. sudah lebih dari jam 4, artinya sudah lebih dari 150 menit.. satu hal yang masih membuat kami semangat, puncak gunung slamet sesekali mulai terlihat.. sempat kami terhenti dan terjadi diskusi jalur karena ada percabangan.. untuk memastikan satu dua orang berjalan ke jalan yang dicurigai bukan jalur yang benar, dan ternyata memang jalur selanjutnya yang terlihat lebih jelas.. okelah alon-alon.. meski target kami pokoknya sholat ashar di pos 4 dengan berwudhu.. sekalian isi air untuk persiapan mendaki pos 5, summit puncak 3428 mdpl dan setidaknya saat turun di pos 4 mampir isi ulang air lagi..
akhirnya sekitar jam setengah 5 kami mendengar teriakan dari rombongan yang sudah sampai pos 4 pondok kematus di elevasi sekitar 2500 mdpl.. alhamdulillah.. mengeluarkan sebagian isi tas untuk diisi beberapa botol air 1,5 literan sekalian sholat.. bersama rombongan cirebon menuju ke pos air.. ndilalah, dasarnya belum tau medan serta posisi sudah capek kami salah ambil jalan.. semakin jalan semakin nggak meyakinkan kalo menuju ke pos air.. hanya karena kami berbanyak jadi berani terus hingga saat tak nampak jalan kami memutuskan berhenti.. balik ke bagian lapang di antara percabangan menuju pos 5 dan pos air.. sudah jam 5 lebih.. nbsusanto memutuskan untuk sholat ashar tayamum saja daripada nggak nyampe waktunya sembari ada rombongan cirebon yang balik ke pos 4 untuk bertanya ke rombongan jakarta yang akan ngecamp sebelum turun dan minta ditunjukkan jalan ke pos air.. oya, rombongan itu ternyata sudah hampir sebulan jalan-jalan dengan motor, sampai mendaki gunung argopuro juga dan menutupnya dengan gunung slamet.. alasannya sama dengan kami.. closing sebelum puasa..
beginilah kondisi pos air pendakian gunung slamet via jalur guci.. aliran di musim kemarau ya lumayan kecil lah.. untuk mengisi penuh 1 botol 1,5 liter butuh waktu 10-15 menit.. mungkin jika musim penghujan airnya akan lumayan karena sungai ini tak bisa dibilang kecil.. sore itu targetnya mengisi 4 botol karena masih ada 1 botol utuh tersisa.. awalnya nbsusanto bersama rombongan cirebon.. saat itu langit sore masih cerah dan nampaknya apik, tapi harus fokus.. ternyata dia hanya mengisi lebih sedikit dari nbsusanto.. untungnya ada seorang temen yang menyusul.. disitu suasananya sunyi, gelap dan mulai dingin.. nggak pake jaket dan masih pake celana pendek.. memang nbsusanto bawa senter, tapi gimana ya.. temen yang satu nyusul tapi menunggu di atas tebing sungai.. jaraknya mungkin seratus meter..
beberapa kali dia memanggil untuk memastikan hingga akhirnya semua botol terisi dan kami pun naik.. dia pun berkata bahwa dia sudah menyiapkan tenda di pos 4 untuk kami menginap malam itui.. ya, kami di pos 4 bersama rombongan jakarta serta kuningan.. sebagian rombongan cirebon sudah naik dan mengejar pos yang lapang berikutnya kemudian membangun tenda sembari menunggu sebagian rombongan yang belum datang.. setelah beberapa saat rombongan cirebon sampai di pos 4.. mereka tentu saja berhenti dahulu, dengan niat tetep mengejar rombongan yang di atas.. sekian waktu kemudian mereka berjalan naik dan kami memutuskan untuk segera makan malam kemudian masuk dalam sleeping bag.. total 15 ribu langkah di hari pertama menurut mi band 2.. perjalanan esok pagi menuju puncak dan turun lagi via jalur guci masih panjang.. insya Allah lanjutannya di artikel mendatang..
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Mantab bro semangat terus meskipun sudah berumur
trek nya giman suit ga?
lumayan kok, asal semua terpenuhi, pendaki pemula juga bisa sampai puncak barat..
Napas tuo..wis nyerah aku..munggah tawang mangu opo kaliurang wae wis koyo arep pedok napas ku..kelkelkel