assalamu’alaikum wr. wb..
mentari bersinar dengan awan mendung yang menggelayut.. sudah pagi ternyata saat gorden penginapan dibuka.. cuss sarapan.. yap, tentu disertai obrolan ngalor ngidul kesana kemari sambil terus ngambil lauk.. lanjut briefing, hari ini target mencapai tujuan utama dari perjalanan.. tak terasa sudah hari kelima di tanah sumatera..
yap, padang ternyata masih berjarak 200 an kilometer.. langsung saja balik ke kamar, siap-siap kemudian cek kendaraan.. kan nggak lucu kalo malah bermasalah.. 🙄 selesai cek up langsung saja berangkat.. kecepatan cukup konstan seperti hari sebelumnya karena di jalan ada beberapa hal yang harus dilakukan..
jalanan di hari kelima banyak membelah pemukiman warga.. kondisi jalannya bisa dikatakan cukupan dengan beberapa titik terdapat lubang.. di beberapa bagian marka tepi dan tengah lengkap, tapi di beberapa bagian lain ada yang markanya sudah menghilang.. di salah satu wilayah, banyak tanah lumpur di badan jalan.. semakin lama semakin banyak.. ternyata ada tanah longsor.. memang tidak sampai menutup akses jalan, tapi perlu diwaspadai mengingat lumpur membuat jalan licin dan mengakibatkan handling terganggu.. otomatis jalan pelan agar tidak tergelincir.. tak cuma satu titik saja yang longsor, ada beberapa titik yang sebagian sudah mulai dibersihkan.. tak jarang harus menunggu truk lewat karena sempitnya jalur dan sesekali harus pindah ke jalur lawan arah karena sisi jalan sebelah kiri tertutup tanah atau ambruknya pepohonan..
berhubung hari jumat, tentu tengah hari kami kembali berhenti untuk sholat jumat.. yap, kami baru sampai di kawasan Indrapura.. tentu mengikuti prosesi jumatan hingga selesai.. langsung lanjutkan perjalanan sembari mencari makan siang.. sampai di sekitar pasar, entah lupa namanya pasar apa, akhirnya kami berhenti di warung makan.. disiasati dengan lauk ikan, ternyata harganya tak semahal hari keempat kemarin.. lumayan pengiritan rada sukses.. rasanya pun enak.. 🙄
cuaca kembali kurang bersahabat.. mendung bergantung dan rintik hujan pun turun.. ya setidaknya masih bisa melihat pemandangan samping.. yak, di sungai ada perahu.. ternyata jembatannya dekat dengan muara sungai ke samudera hindia.. 🙄
mumpung hujan sudah berhenti, sekalian saja kami ikut berhenti dan turun.. suasananya hampir sama dengan perjalanan dari bengkulu ke mukomuko.. jalan tak jauh dari pantai.. namun tak lama kami disini, padang masih cukup jauh.. 🙄
sapi di jalan.. sudah menjadi pemandangan yang sangat jamak di sumatera.. kalo nggak sapi ya kambing.. pantas saja ada rambu tanda peringatan untuk berhati-hati akan hewan ternak.. lha disini mereka bebas tanpa terbelenggu tali.. jadi keingetan, walau lupa di hari ke berapa, strada hampir nabrak hewan.. jadi, terlalu memperhatikan yang di sisi kanan yang tampaknya akan menyeberang, ternyata di sisi kiri yang tak teramati muncul hewan itu.. untunglah sopir cukup sigap dalam bermanuver sehingga tak terjadi kecelakaan, walau kalo diingat posisi kendaraan sudah sempat tak sejajar jalan.. 😐
sore itu berhenti di suatu kawasan yang dekat dengan entah laguna atau memang terusan sungai saat kendaraan perang minta minum di SPBU.. pemandangannya lumayan syahdu karena langit nampak biru dengan hiasan awan mendung.. tapi disana ketemu dengan rombongan motor.. nah, jadi teringat tricolore.. seandainya dia yang disitu mesti potosesyen.. 😐
lanjutkan perjalanan lagi kapten.. nampak jalanan yang markanya masih baru dan situasi yang menarik karena di sisi kiri terlihat garis pantai dengan elevasi lebih rendah dan sisi kanan nampak tebing bebatuan.. sayangnya telat nyalain kamera maupun action cam.. duh.. yang dapat cuma segitu deh.. 😐
setelah sebelumnya disuguhi pemkandangan jaan datar di tengah pemukiman dengan lika-liku wajar, menjelang senja kami memasuki kawasan hutan dengan kombinasi tanjakan dan tikungan yang membuat langsung teringat pada jalan yogya-wonosari.. hampir-hampir mirip lah karena penerangan cukup minim.. namun hutan yang dilalui saat itu jauh lebih panjang dibandingkan jalan yogya-wonosari, hingga kelakar teman, setidaknya 2,5 kali lipatnya.. 🙄
menjelang gelap kami berhenti di sebuah warung.. spot sunset hari itu sebenernya apik banget, sayangnya cuaca memang sedang tak memihak.. yap, nbsusanto dan kawan-kawan berada di warung di perbukitan di pinggir jalan padang – painan yang berhadapan dengan teluk bayur.. yap, pelabuhan teluk bayur yang termasyhur itu.. sembari memesan mi kuah, suasananya hampir syahdu banget, cuma kurang lembayung senja saja.. 🙄 baru sadar kalo sudah hampir masuk kota padang ibukota sumatera barat! 😀
berada di kawasan bernama teluk kabung.. yang pasti sih di koordinat S 1.07899 dan E 100.42176 adalah tempat yang pas untuk menikamti semilir angin sore hingga mentari mengucapkan perpisahan untuk bertemu lagi esok pagi.. 😎
selepas waktu senja, perjalanan pun berlanjut.. jalanan menurun dan mulai memasuki kawasan yang padat.. yap, tidak heran untuk kawasan pelabuhan.. benar-benar padat merayap saat di dekat laut dan masuk kawasan kota padang.. nah, di padang ini nbsusanto melihat lagi sesuatu yang tak terlihat selain di hari pertama perjalanan.. yap, rel kereta! berarti memang lintas barat memang tak ada kereta semenjak lampung, baru di padang ketemu lagi rel kereta.. kota pelabuhan sibuk memang cocoknya pake kereta untuk mengangkut kontainernya, setidaknya untuk mengurangi beban jalanan utama.. 🙂
akhirnya tiba juga di kota padang.. tujuan utama perjalanan ke sumatera ini.. ngobrol cukup santai di luar penginapan dan koordinator mengatakan bahwa walau kota tujuan sudah tercapai, keesokan harinya masih ada tujuan untuk menuju kota tetangga mencari tempat wisata.. sudah malam mendingan istirahat dulu.. esok hari beberapa tempat masih menanti untuk dikunjungi.. 😀
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply