assalamu’alaikum wr. wb..
setelah cerita pendakian gunung prau di artikel sebelumnya yang setelah malam hampir putus asa karena langit tidak bersahabat hingga tercetus wacana turun dan besok sunrise di sikunir, berikut nbsusanto lanjutkan.. di bulan juli-agustus dan kala rembulan tak menampakkan diri, harusnya milky way terlihat jelas.. oleh karena itu nbsusanto keluar lagi menjelang 21.30.. angin sudah reda dan kabut pun sudah menghilang.. bintang-bintang pun terlihat jelas..
momen yang tepat belajar fotografi malam hari berburu bintang dan jalan susu.. langsung deh pasang tripod dan sekalian jajal aplikasi skymap di re3pro.. jika diperhatikan lagi, milky way ada di bagian kanan atas.. niatnya sih mau moto ada tendanya.. apa daya bisanya seperti itu..
pindah spot karena pengen belajar foto seperti yang beberapa kali dilihat di instagram.. ada gunung, bintang dan lampu pemukiman.. langsung deh lensa mengarah ke tenggara.. pasang timer 30 detik dan hasilnya seperti foto di atas.. masyaallah.. saat itu hawa dingin memang sudah menyergap.. tapi kalo pemandangannya seperti itu mana bisa diabaikan.. walau di ujung sesi potret malam itu baru terasa tangan sakit karena memang sarung tangannya dilepas.. lha untuk mengoperasikan butuh pake hape sih biar nggak goyang.. 😆
kami pun beranjak tidur dan berdoa semoga sunrise esok hari cerah.. 2 buah tenda diisi 7 orang meskipun harus dempet-dempetan sembari melindungi hawa dingin dengan jaket dan sleeping bag.. pasang alarm setidaknya untuk waktu sekitar sholat subuh.. meski beberapa kali terbangun, alhamdulillah bisa bangun dan sholat subuh meski di dalam tenda dan tayamum karena dinginnya memang begitulah.. kemudian siapkan semua peralatan kamera serta penghangat.. keluar dari tenda sembari membangunkan yang lain, meskipun kembali 3 orang yang mau keluar dulu..
mengambil lokasi dekat dengan semalam, warna langit ba’da subuh bener-bener mempesona.. perpaduan warna kuning dan biru serta adanya awan mengambang membuat rasanya seperti berada di negeri di atas awan.. apalagi berlatar belakang berbagai gunung yang pagi itu tampak antara lain sindoro, sumbing, merapi, merbabu, lawu, andong dan ungaran.. mengingatkan pemandangan puncak sariloyo di kawasan puncak suroloyo, kulonprogo, yogyakarta 4 tahun lalu.. ya, inilah dataran tinggi dieng yang termasyhur itu.. 😀
sudah banyak yang menantikan mentari pagi di gunung prau.. ternyata bener banyak yang memulai pendakian dari tengah malam untuk mengejar sunrise tanpa perlu menginap dan kemudian turun saat sudah terang.. adanya banyak orang di gunung prau ini memang membuat orang yang ingin mengabadikan momen sunrise sudah berada di spot terbaik, misalnya menjelang kemiringan, di awal waktu.. itupun terkadang masih ada orang yang dengan tanpa rasa bersalah berada di sekitar frame.. ya sudah mau gimana lagi kan.. kalo bocor sedikit padaha awalnya komposisi pas ya mending sekalian dibocorkan saja daripada dicrop juga kurang memuaskan.. 😆
tapi syukurlah tempat yang nbsusanto pilih cukup nyaman dan bebas gangguan jika ke arah matahari terbit, meskipun jika mau njepret berbagai gunung biasanya ada orang masuk frame.. tak apalah.. jejeran dengan orang yang mengabadikan sunrise dengan time lapse.. oya di punggungan depan itu ada beberapa orangnya juga lho.. lebih sepi daripada spot ini sih meskipun mau pasang tenda mikir-mikir juga kalo anginnya kenceng..
seorang teman berkata bahwa gambar di kemasan salah satu produk kondang di indonesia ini terinspirasi pemandangan gunung sindoro dan sumbing dari kawasan gunung prau.. oleh karena itu kami coba mengabadikan plastik kemasan produk tersebut berlatar gunung sumbing dan sindoro.. jadi bener sama atau tidak?
di bulan juli yang menurut kebiasaan adalah musim kemarau saja padang rumput gunung prau masih hijau begini, apalagi di musim penghujan? meskipun resikonya adalah hujan dan kabut yang membuat tak terlihat seperti saat di penanjakan bromo 3,5 tahun lalu.. alhamdulillah cuaca pagi itu sangat bersahabat dan kabut yang terjadi sehari sebelumnya tak terulang..
ternyata banyak juga yang bikin tenda di sisi atas.. jauh dari pepohonan yang pastinya tak ada penahan angin.. bisa sih diantisipasi dengan tenda yang memang berkualitas serta kantong tidur yang mumpuni atau memang orangnya strong.. meskipun saat pagi hari membuka tenda tanpa perlu berjalan keluar pun pemandangannya ciamik banget..
sementara kalo dibandingkan dengan tenda yang berada di antara pepohonan itu butuh untuk berjalan hingga mendapatkan pemandangan yang lebih leluasa.. dari sini nampak di sekitar popohanan ada banyak tenda.. rame banget memang walaupun kapasitasnya masih banyak tersisa.. ya ada plusnya lagi tenda jauh dari pepohonan di bagian yang lebih tinggi ini.. bisa masak sambil melihat pemandangan dan aktivitas di bawah..
matahari sudah meninggi.. waktunya packing.. memang gunung prau masih menggoda untuk dinikmati.. udara segar dan pemandangan yang istimewa.. hanya saja jakarta masih jauh dan esok hari harus kerja.. ngumpulin receh biar bisa buat dolan ke tujuan selanjutnya.. berikut galeri foto di gunung prau :
gunung prau yang berada di ketinggian 2500an meter di atas permukaan laut di kawasan dataran tinggi dieng.. pesonanya memang seakan tak ada habisnya.. alam maupun budaya ada disini.. memang bagian tengah dari sisi utara dan selatan pulau jawa yang berjajar banyak pegunungan itu punya keindahan sendiri di balik resiko bahaya bencana yang ada.. oleh karena itu setiap daerah tersebut punya kearifan lokal tersendiri.. memang perjalanan tadabur alam mempunyai banyak pembelajaran, terutama untuk bersyukur.. 🙂
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
nek bengi apik jebul…
nek awan rasane rakaruan kui…
syahdu ndes nek bengi.. direwangi katisen..
ra karuan piye.. jogging tektok well..
wah moto dalan susu 😀