assalamu’alaikum wr. wb..
tugas-tugas itu datang silih berganti.. dalam waktu kurang dari sebulan sejak ke Indonesia tengah, nbsusanto harus ke Sumatera.. yang membuat menarik adalah ada agenda yang mengharuskan naik kereta di Pulau Sumatera.. menjadi pengalaman pertama karena dari 3 kali ke bumi Andalas sebelumnya hanya melaluinya saja..
sebelumnya sempat hampir mencicipi KA Bandara Kualanamu saat diajak ke Medan tahun 2015 lalu, namun sayangnya saat kami sampai, kereta baru saja berangkat.. sejak itu bahkan belum berkesempatan kembali menginjakkan tanah di bumi Andalas hingga akhirnya tahun 2022 tiba.. nbsusanto diminta ke Bandar Lampung..
di Bandar Lampung nbsusanto menyiapkan dan mengerjakan beberapa hal untuk selanjutnya ke Stasiun Tanjung Karang.. ya, dengan tujuan Baturaja dan ada perlu turun sejenak di Kotabumi, kereta Kuala Stabas adalah pilihan yang paling menarik.. harga tiket parsial ke Kotabumi 10 rb saja, sementara perjalanan full ke Baturaja 30 rb saja..
sepengetahuan nbsusanto, kereta Kuala Stabas adalah kereta ekonomi yang disubsidi negara melalui skema PSO.. ekspektasi awal nbsusanto, kereta ini akan menggunakan K3 model lama dengan 106 penumpang seperti kereta ekonomi PSO di Pulau Jawa pada umumnya, misalnya KA Bengawan.. apalagi nbsusanto tidak membeli tiket secara online dan naik secara go show..
saat kereta tersedia di peron 4 Stasiun Tanjung Karang, nbsusanto kaget.. lha kok jebulnya KA Kuala Stabas menggunakan trainset ekonomi premium non stainless steel (K3 17) 80 penumpang seperti yang dulu pernah dipakai KA Jayakarta Premium.. stamformasi KA Kuala Stabas terdiri dari 6 kereta penumpang (K3), 1 kereta makan pembangkit (KMP3)..
segera saja nbsusanto naiki kereta itu.. trainset K3-17 seharusnya bukan hal yang asing bagi nbsusanto karena 2 tahunan familiar.. namun karena sudah 3 tahunan tidak berjumpa, ternyata butuh penyesuaian.. keretanya sih nyaman, tapi mau tidur kok susah.. memang 2 tahun nggak kemana mana itu membuat banyak hal yang tadinya biasa menjadi asing..
pemandangan di jalur KA antara Stasiun Tanjung Karang hingga Stasiun Baturaja yang dikelola oleh Divre 4 Tanjung Karang ini cukup bervariasi, di antaranya pemukiman di dekat kota, namun didominasi oleh hutan, ladang, maupun kebun sawit.. pemandangan sawah yang ditanami padi cukup jarang..
beberapa kali KA Kuala Stabas berhenti untuk menunggu Babaranjang masuk stasiun silang karena jalur masih didominasi single track.. lumayan lama kalau silang KA Babaranjang karena menunggu 1 rangkaian yang terdiri hingga 60 gerbong ini membutuhkan waktu sekitar 3-4 menit dari kepala hingga ekor.. apalagi kalau memang keretanya belum sampai..
selama di perjalanan, KA Kuala Stabas dipacu pada kecepatan sekitar 80an km per jam oleh lokomotif CC201 berwarna merah.. namanya juga KA ekonomi PSO, berhentilah di berbagai stasiun untuk naik turun penumpang.. memang terlihat bahwa penumpang yang menggunakan perjalanan parsial lebih banyak dibandingkan dengan penumpang dari stasiun awal ke stasiun akhir perjalanan..
meskipun begitu, okupansi total KA ini tidaklah tinggi.. bahkan lebih dari setengah kursinya kosong untuk perjalanan pada tengah pekan.. entah kalau di akhir pekan atau peak season seperti musim mudik akan seperti apa.. enaknya ya bisa lebih leluasa berpindah kursi apabila masih ada yang kosong meskipun kurang enak untuk tidur karena harus siap siap kalau dicek oleh kondektur.. 😅
menjelang waktu yang dijadwalkan, KA Kuala Stabas masih belum mencapai Stasiun Baturaja karena sempat tertahan di beberapa stasiun sebelumnya untuk menunggu silang dengan KA Babaranjang.. untungnya keterlambatan hanya terjadi sekitar 12 menit dan nbsusanto rasa masih normal.. toh berdasarkan info yang nbsusanto terima, pada waktu yang lain, KA ini bisa lebih cepat beberapa menit dari jadwal..
alhamdulillah akhirnya merasakan KA di Pulau Sumatera.. ternyata Stasiun Baturaja sudah masuk provinsi Sumatera Selatan.. lumayan nambah pengalaman.. namun nbsusanto tidak lama di stasiun ini karena harus segera balik ke Bandar Lampung lagi.. insyaallah artikel segera menyusul..
sekian dan terima kasih..
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply