assalamu’alaikum wr. wb..
sudah beberapa waktu ini ibunya dek AL kembali pengen olahraga.. yang paling mudah dan bisa mengajak dek AL tentu saja gowes.. sepeda di rumah yang kondisinya waras tinggal Polygon Xtrada 5 – 2018.. ada sih sepeda di masa sekolah dulu, namun sudah termakan karat cukup berat.. otomatis gowes sendiri.. kalo mau gowes bareng, beberapa kali meminjam sepeda di tempat saudara.. demi kepraktisan, kami mendiskusikan untuk cari referensi sepeda yang recommended, khususnya sepeda lipat agar lebih mudah jika akan dibawa kemana-mana dan hemat tempat di garasi.. nbsusanto mulai lah pencarian di berbagai website maupun ke yang sudah berpengalaman seperti adhani maupun simbah yunus..
preferensi nbsusanto saat itu adalah sepeda lipat tapi kalau berjalan beriringan dengan MTB tidak keteteran.. ya nggak maksa bisa nempel roadbike, sudah beda kelas.. awalnya ditawari oleh adhani untuk membeli sepeda miliknya saja, Element Troy gen 1 yang sudah upgrade groupset Shimano dan menggunakan gear depan 60 T.. dijamin cukup untuk gowes bareng MTB.. namun di luar budget karena ya memang komponen upgrade nya sudah cukup lumayan.. kalo dari simbah yunus sendiri menyarankan Element Troy baru yang 8 speed..
setelah mendiskusikan berbagai hal, disarankan untuk ambil yang 20″ saja karena memang nbsusanto juga belum akan mengupgrade part sepeda meskipun Troy 16″ juga masih masuk akal.. pilihan pun berada di antara Element Troy X8 Element Clip, Police Texas, Polygon Urbano 3, Dahon Ion Madison.. tapi 2 terakhir terpaksa dicoret karena di luar budget..
coba ubek-ubek ke market place, ternyata menemukan Element Troy maupun Element Clip di Yogyakarta tidak banyak pilihan, sementara itu Police Texas relatif lebih banyak yang menawarkan.. Troy memang cukup laris, sementara Clip infonya diproduksi terbatas.. spesifikasi keduanya mirip.. menggunakan frame yang bentuknya plek sama, fork hiten steel, rem cakram hidrolik, dan lain-lain.. yang paling membedakan tentu saja ukuran roda dimana Clip menggunakan 20″.. selain itu RD (rear derailleur) Clip menggunakan Shimano Tourney dan frame chromoly, sementara Troy menggunakan Sensah dan frame hiten steel.. akhirnya nbsusanto memutuskan mengambil Element Clip setelah menghubungi sebuah toko untuk memastikan ketersediaan stok meskipun hanya tersisa 1 pilihan warna..
hal pertama yang nbsusanto pelajari dari sepeda lipat adalah bagaimana melipat sepeda dengan baik dan benar, serta mencari settingan tinggi yang pas untuk stang dan saddle saat akan digunakan bersepeda.. melipat merupakan hal sederhana namun cukup krusial agar tidak terjadi kesalahan yang memungkinkan kerusakan.. Element Clip ini cukup mudah dilipat dan dibuka tanpa menggunakan tools apapun.. hanya membutuhkan waktu singkat namun lebih baik tidak grasa-grusu.. satu hal lagi, memang pada dasarnya sepeda 20″ tidak akan bisa seringkas 16″ dengan model lipatan yang sama.. jadi kalau mau cari yang benar-benar ringkas, sekalian saja 16″ yang bisa dilipat 3 kali..
sementara itu pengaturan tinggi akan sangat mempengaruhi kenyamanan dalam bersepeda.. toh ini sepeda bakalan dipakai ibunya dek AL untuk harian, entah itu ke warung, gowes olahraga, maupun menggendong depan dek AL dengan gendongan yang biasa nbsusanto gunakan di belakang saat menggunakan Xtrada 5.. untuk mendukung hal tersebut, nbsusanto menambahkan aksesoris berupa bel dan standar.. memang Element Clip ini tidak memiliki standar bawaan dan merepotkan saat berhenti di warung sehingga perlu mencari standar yang kokoh, cukup bagus dipandang serta tentu saja tidak mengganggu saat sepeda dilipat.. setelah menyimak di youtube akhirnya dapat referensi standar yang dipasang dengan membalik quick release dan mencari di marketplace.. pasang sendiri.. beres..
nbsusanto penasaran seberapa cepat Element Clip bisa melaju? dengan ban Kenda berukuran 20×1,5 yang melingkari velg Eclipse double wall yang dilengkapi reflektor serta crankset 52T dan gear belakang 8 speed 13-28, nbsusanto tidak berekspektasi terlalu tinggi.. 20 kilometer per jam dan stabil sudah cukup.. baiklah nbsusanto pakai masker dan topi lalu mengendarai sepeda ini menuju jalan raya srandakan yang cukup lengang siang itu.. nbsusanto mulai mengayuh dan memindahkan gear sepeda ini.. enteng dan cukup responsif.. melirik ke Garmin Vivoactive 3, ternyata sudah melaju lebih dari 20 kpj.. wah mantap juga..
diselip oleh sebuah RB, nbsusanto berniat mbuntut.. namun memang sudah beda kelas.. dengan waktu kurang dari 20 menit nbsusanto sudah PP bundaran Srandakan dan kecepatan rata-rata 20 kpj.. topspeed yang nbsusanto capai di sekitar 27 kpj dengan cukup ngosngosan karena tidak melepas masker.. mungkin kalau tanpa masker dan persiapan lebih proper bisa melaju lebih kencang.. apalagi kalau sudah upgrade crankset.. 🤣
di sesi yang lain nbsusanto coba untuk bersepeda dengan Element Clip sambil menggendong depan dek AL.. konsekuensinya adalah harus meninggikan stang hingga penanda stang di angka 1 cm dan saddle disesuaikan menjadi 12 cm.. setting saddle ini kurang tinggi bagi nbsusanto sehingga posisi kaki kurang nyaman, tapi jika ditinggikan posisi duduk terlalu menunduk.. kasihan dek AL dan terlalu berisiko jatuh di jalan.. itupun stang masih terasa kurang tinggi sehingga nbsusanto seringkali hanya sedikit memegang stang agar lebih tegak.. untungnya jalanan lengang sehingga masih oke saja.. dari pengalaman ini nbsusanto lebih memilih gendong belakang dek AL.. namun mungkin bagi yang berpostur sekitar 160 cm masih cukup nyaman..
beralih ke review penggunaan di berbagai medan jalan.. ya ini sepeda lipat dengan ban tipis.. untuk melaju di aspal mulus tentu sangat mumpuni.. lebih enteng daripada MTB dengan ban standar.. namun semua berubah ketika jalan yang tersedia tidak semulus aspal.. di jalan paving block yang tidak halus, getaran tidak teredam dengan sempurna dengan ban itu, apalagi memang sepeda ini tidak menggunakan suspensi.. apalagi di jalan berbatu dan jalan rusak.. wislah.. mending kalau ketemu jalan seperti itu cukup pelan-pelan dan berhati-hati daripada berisiko bagi badan maupun sepeda.. namanya juga sepeda untuk tujuan urban.. tapi bagaimana lagi, jalanan tidak semua mulus apalagi di pedesaan.. 😅
apalagi ya? nampaknya untuk saat ini sekian review mengenai Element Clip milik ibunya dek AL yang sering nbsusanto pinjam (dan setting 🤣).. overall kami cukup puas dengan sepeda ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya.. bentuk yang manis, harga yang cukup masuk akal, part yang cukup oke serta performa yang sudah mumpuni untuk harian.. ohiya, saat dituntun sepeda ini ada suara jangkriknya.. jan syahdu tenan.. 🤣 alhamdulillah sih kemaren dapat harga yang wajar dan bahkan lumayan menarik, apalagi kalau mengingat harga sepeda di sekitar pertengahan 2020 yang naiknya ora umum.. ke depannya semoga sepeda ini awet dan minim masalah.. kira-kira bisa untuk gowes berapa puluh kilo dalam sehari ya Element Clip ini? 😁
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
bagi tips nya biar nulis dan terbitnya istiqomah gan
nganu gan, sik penting opo nek kepikiran tulis ae.. ning hp opo laptop rapopo.. sak selone..
blogmu dadi review ngono malah apik gan..