assalamu’alaikum wr. wb..
di awal 2022, rencana naik kereta itu pengen coba KA Bandara YIA dan KA Wisata Ambarawa.. namun belum rejeki mendapat kesempatan tersebut.. malah tiba-tiba diminta ke Madiun dengan naik Sancaka Fakultatif, sebuah kereta tambahan dengan relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng, pada pagi hari..
untuk mengantisipasi keterlambatan, nbsusanto rapid tes antigen di malam sebelumnya.. ya memang rapid tes antigen di Stasiun Yogyakarta buka dari jam 6.00 dengan keberangkatan kereta Sancaka jam 6.45, tapi kalau harus antri dan menunggu hasil malah rawan terburu-buru.. apalagi kalau misalnya pagi hujan.. wah..
sempat terjadi sedikit drama kala aplikasi pedulilindungi ngambek dan saat dibuka cuma muter-muter.. sudah clear data pun masalahnya tetep sama.. buka dari browser juga tidak bisa.. yasudah masuk dengan cetakan hasil antigen.. di dalam stasiun masih penasaran… apa yang salah? entah kenapa pengen coba buka dengan VPN, lah kok langsung bisa.. ini yang kocak provider internet atau server aplikasi? duh jan..
kereta Sancaka sudah menunggu di jalur 5.. ternyata di peron utara ya.. nbsusanto kira kalau ke arah timur di peron selatan.. maklum baru kali ini naik KA ke timur dengan relasi terminus di Stasiun Yogyakarta.. well masuk ke rangkaian kereta api yang menggunakan trainset K1 0 18 stainless steel dengan kapasitas 50 penumpang per kereta.. isinya tidak penuh sih.. banyak bangku kosong..
terdengar semboyan 41 yang disusul oleh semboyan 35.. kereta tepat diberangkatkan jam 06.45.. saat mulai bergerak, akselerasi kereta memang terasa kurang halus.. nbsusanto masih penasaran penyebab ini terjadi apakah faktor masinis, lokomotif, atau memang dari rangkaian kereta api ya?
perlahan meninggalkan kota Yogyakarta dan diumumkan bahwa setelah berangkat dari Stasiun Yogyakarta, kereta Sancaka Fakultatif hanya berhenti di Stasiun Klaten, Stasiun Solo Balapan, Stasiun Madiun, Stasiun Nganjuk, Stasiun Jombang, Stasiun Mojokerto, dan sampai di tujuan akhir Stasiun Surabaya Gubeng.. katanya total waktu yang dibutuhkan hanya 4 jam saja, dengan setengahnya merupakan waktu menuju Stasiun Madiun..
entah kenapa menurut nbsusanto suspensi kereta ini terasa mengocok perut.. masih dalam taraf yang bisa ditoleransi sih, tapi penasaran saja masalahnya di sarana atau prasarana perkeretaapiannya ya? soalnya sebelumnya naik kereta Wijayakusuma dengan rangkaian K1 0 09 kaca pesawat rasanya serba alus banget..
melaju di petak yang telah double track dengan pemandangan syahdu, kecepatan kereta api Sancaka Fakultatif cukup joss.. membuka gps dan tercatat kecepatan kereta berkisar antara 90-100 km per jam.. padahal tidak terasa kencang ternyata wuss-wuss..
nbsusanto baru ngeh kalau sekarang stasiun-stasiun ke arah timur berukuran besar.. dampak dari operasional KRL yang nampaknya akan semakin diperpanjang lagi kah? baru tau juga kalau ternyata di Stasiun Solo Balapan sedang dilaksanakan renovasi besar-besaran dan terdapat beberapa alat berat disana..
kereta melaju cepat dengan sesekali terdengar bunyi semboyan 35 pada titik-titik tertentu.. entah kenapa sejak dulu hingga kini, semboyan 35 masih terdengar syahdu.. jalan tol Solo – Kertosono sempat berada di lokasi yang sangat dekat dari jalur kereta api dan nampak di sisi utara.. memang tidak terlalu ramai ya pada hari kerja biasa?
terdengar dari pengumuman bahwa kereta api akan segera sampai di Stasiun Madiun dan penumpang yang turun di stasiun tersebut harap mempersiapkan diri.. tak lama kemudian kondektur datang untuk mengingatkan maupun membangunkan penumpang yang akan berhenti di stasiun tersebut seperti pada umumnya..
jadwal kedatangan di Stasiun Madiun seharusnya jam 08.42, namun ternyata jam 08.40 sudah bisa turun dari kereta api.. pintu yang dibuka ada di sisi kanan arah datangnya kereta, namun karena peron rendah perlu menunggu petugas menyiapkan tangga tepat di pintu sehingga memudahkan penumpang turun..
kereta api Sancaka Fakultatif.. dengan jadwal keberangkatan pagi memang memudahkan masyarakat yang ada perlu di kota-kota di sekitar Jawa Timur di siang hari, untuk selanjutnya sorenya kembali ke Yogyakarta.. perjalanan dengan kereta api selama tidak ada masalah umumnya tepat waktu.. meskipun memang harganya lebih mahal dibandingkan moda roda karet, apalagi eksekutif.. tapi bagaimanapun kereta punya cerita sendiri..
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply