Trans Gadjah Mada, Solusi Keliling UGM Tanpa Kendaraan Pribadi

assalamu’alaikum wr. wb..

sebagai alumnus Bulaksumur, bisa dikatakan nbsusanto bukanlah orang yang paham setiap sudut kampus UGM.. palingan muter-muter saat jalannya masih bisa diakses umum tanpa portal seperti sepuluhan tahun lalu atau paling ke kawasan kampus di sisi timur Jalan Persatuan.. hanya saja, luasnya area kampus tidak mudah untuk diakses semua sudutnya tanpa moda transportasi, kecuali memang penggemar jalan kaki..

memang, tersedia fasilitas sepeda kampus.. namun berapa sih jumlahnya? jam kuliah tidak sama, tempat tinggal mahasiswa beragam, tujuan fakultasnya pun berbeda.. apakah tersebar merata jika di pagi hari banyak yang meminjam untuk menuju ke stasiun sepeda lain? misalnya, ngekos di kawasan pogung, sementara kuliahnya di area Jalan Bhinneka Tunggal Ika.. pilihannya jalan kaki, bawa kendaraan, atau pake ojek online kan?

pada awal 2022, akhirnya Universitas Gadjah Mada merilis Bus Listrik Trans Gadjah Mada.. ya, sebuah bus yang ditenagai listrik dan khusus melayani kawasan kampus UGM.. pada saat ini, tersedia 2 unit bus untuk melayani pergerakan 2 arah yang berlawanan.. untuk waktu tempuh, dijadwalkan sekitar 45 menit untuk 1 putaran penuh pada setiap arah dan idle sekitar 15 menit di area GSP sebelum loop berikutnya..

berhubung nbsusanto kemarin ke kampus, tentu saja penasaran.. bagaimana rasanya Trans Gadjah Mada? mumpung ada temennya, langsung menuju ke halte Teknik Geodesi.. penasaran, apakah perlu menunjukkan kartu mahasiswa? atau perlu tap kartu? atau bagaimana mengingat ada beberapa jalan yang dapat diakses umum yang dilalui, misalnya Jalan Teknika Utara-Selatan, Jalan Persatuan, dan lain-lain..

bus pun tiba.. khas kendaraan listrik, sunyi.. pintu dibuka langsung masuk dan karena banyak kursi kosong bisa leluasa memilih.. kalaupun kursi terisi penuh, masih ada pegangan seperti bus perkotaan Trans Jakarta maupun Trans Jogja.. oya, jebul tanpa perlu tap kartu dan langsung jalan lagi.. berarti bukan sivitas akademika UGM bisa ya menggunakan? atau kelak akan seperti apa?

di Fakultas Teknik, bus berhenti di beberapa halte departemen.. dengan diberlakukannya jalan searah di area FT, tentu saja 2 jalur Trans Gadjah Mada mengikutinya.. bus tidak melaju kencang sehingga nbsusanto dapat lebih menikmati interior bus.. rasanya? tentu saja nyaman dan empuk.. semoga bukan karena faktor masih baru saja dan besok tetep nyaman hingga akhir umur teknisnya..

di sisi interior, tersedia beberapa port USB-A sehingga memungkinkan penumpang untuk mengisi daya smartphone sepanjang perjalanan.. cukup menarik memang karena kadangkala kelupaan ngecharge sebelum berangkat.. selain itu, terdapat alat untuk sterilisasi udara di dalam bus sehingga membuat lebih tenang untuk berada di dalamnya meskipun memang tetap harus memakai masker selama perjalanan..

okupansinya cukup lumayan ternyata.. banyak mahasiswa yang menggunakannya.. mungkin memang jam-jamnya masuk kelas dan berakhirnya kelas ya.. mungkin kalau jam pertama dan jam terakhir bisa lebih tinggi lagi okupansinya.. apalagi beberapa haltenya terintegrasi dengan Trans Jogja sehingga memudahkan untuk mobilisasi dengan cakupan yang lebih luas..

secara umum, Trans Gadjah Mada memang cukup dapat dijadikan solusi pergerakan sivitas akademika UGM.. hanya saja jika mengejar waktu, memang mungkin masih lebih fleksibel menggunakan kendaraan roda 2, entah itu sepeda motor ataupun sepeda kayuh.. semoga kedepannya dapat tetap beroperasi dengan baik..

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*