Naik LRT Jakarta, Menarik Tapi Masih Perlu Dikembangkan

assalamu’alaikum wr. wb..

perkembangan transportasi publik di beberapa wilayah memang sedang cukup masif.. saat masih di ibukota hingga 3 tahun lalu, nbsusanto belum sempat merasakan naik MRT maupun LRT yang saat itu masih dalam tahap konstruksi.. kini, satu persatu telah dibuka dan menanti untuk dicoba.. setelah beberapa bulan sebelumnya naik MRT Lebak Bulus – Bundaran HI, tentu saja nbsusanto penasaran dengan LRT.. ya, yang sudah beroperasi adalah LRT di area Velodrome Rawamangun..

kalau kata orang-orang, ini LRT Jakarta.. sementara kalau yang jalurnya sudah cukup panjang namun belum operasional itu LRT Jabodebek.. perbedaan paling mendasar antara MRT dengan LRT dari sisi fisik adalah lebar rel.. MRT menggunakan 1.067 mm seperti kereta pada umumnya di Indonesia, sementara itu LRT menggunakan 1.435 mm yang merupakan lebar rel standar di berbagai negara, termasuk KA Makassar – Parepare, KA Aceh, serta KCIC..

pada hari itu, kebetulan agenda di ibukota sudah selesai sebelum jam 15.00, sementara akan balik ke Jogja naik KA Argo Lawu jam 20.45.. masih ada 5 jam kalau nunggu di Stasiun Gambir juga terlalu lama.. bagaimana kalau naik LRT yang menghubungkan area Velodrome Rawamangun dengan Pengangsaan Dua saja? kesana tinggal naik Trans Jakarta sampai Pulomas.. niatnya sholat ashar di Stasiun Pulomas baru menikmati kereta..

seperti biasa, untuk menggunakan transportasi umum di ibukota, memang paling mudah kalau punya kartu pembayaran elektronik.. sempat ada sedikit kebingungan kala e-money nbsusanto tidak ketemu.. setelah ubek-ubek tas, ternyata terselip.. tujumono.. nek nggak jadi bisa naik LRT kan ya cuma ndagel lhawong sudah menanti-nanti.. biar kurangnya tinggal Skytrain Soekarno-Hatta saja..

langsung tap.. 5.000 rupiah saja untuk perjalanan jauh maupun dekat.. rencananya, naik di Pulomas, turun dan melihat-lihat sejenak di Pegangsaan Dua tanpa harus keluar, baru lanjut mengakhiri perjalanan di Velodrome.. peraturan terbaru memang tidak bisa tap in – tap out di stasiun yang sama.. oleh karenanya, nbsusanto ambil sisi timur dimana kereta akan melaju ke utara.. oya, tentu sebelumnya jadi sholat di Pulomas.. mushola nya layak dan cukup nyaman kok.. tidak perlu khawatir..

menurut jadwal, jeda setiap perjalanan adalah sekitar 10 menit.. headway yang cukup rapat ini tentu saja menarik karena misalkan telat sedikit, masih ada armada lain di belakang tanpa perlu menunggu terlalu lama.. yang penting masih di rentang jam operasional dari 05.30 hingga 22.30.. masuk akal sih mengingat jarak terjauh yang telah terbangun dan operasional baru 5,8 km seharusnya memang headway mepet bahkan meskipun sarana yang melayani tidak banyak..

LRT pun datang dan nbsusanto segera naik.. dalam setiap trainset, terdapat 2 buah kereta.. memang kapasitasnya tidak sebanyak MRT maupun rencana LRT Jabodebek yang mencapai 6 kereta per trainset.. saat itu penumpangnya ya ada meskipun tidak banyak.. mungkin kembali lagi karena area layanan masih pendek, bagi beberapa orang kurang fleksibel.. apalagi kalau naik Trans Jakarta tarifnya lebih murah..

sarana kereta buatan Hyundai Rotem, Korea ini secara umum cukup nyaman.. AC dingin.. tidak berisik.. cerah.. bersih pula.. announcer pun cukup jelas.. pemberhentian di stasiun maupun saat kembali diberangkatkan pun cukup halus.. oya, kalau tidak salah, sarana LRT Jakarta ini menggunakan tenaga listrik dengan sistem Listrik Aliran Bawah (LAB) sehingga tidak ada lagi kabel maupun rangkaian di atas.. listrik bervoltase tinggi ini dialirkan melalui batang yang dipasang di samping rel sepanjang jalur..

sampai juga di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.. celingak-celinguk tapi area Depo tidak dapat dilihat dengan leluasa seperti Depo MRT Lebak Bulus.. mau keluar cari makan, tapi saat tanya ke security memang di sini pilihannya kurang menarik.. baiklah menuju Velodrome saja untuk selanjutnya langsung menuju Gambir.. pada kesempatan ini kalau tidak salah dari jam di foto, waktu tempuh Stasiun Pegangsaan Dua ke Stasiun Velodrome butuh tidak lebih dari 15 menit..

LRT Jakarta.. salah satu solusi dan pilihan menarik bagi masyarakat untuk mengurangi kepadatan jalan raya di sekitar Rawamangun – Kelapa Gading.. memang cakupannya masih sangatlah terbatas, namun daripada tidak sama sekali.. waktu tempuh 5,8 km itu cukup 15 menit dengan tarif Rp 5.000.. ke depannya, dengan fase 2 loop line serta halim line maupun integrasi dengan moda lain semoga semakin memudahkan dan menarik.. akhirnya jakarta bagian timur laut dapat jatah kereta ya..

sekian dan terima kasih.. 🙂

wassalamu’alaikum wr. wb..

About nbsusanto 1033 Articles
Nur Budi Susanto - https://dolanotomotif.com/ seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*