assalamu’alaikum wr. wb..
terowongan Ijo merupakan sebuah terowongan kereta api yang terletak di jalur selatan Jawa Tengah.. bangunan hikmat ini berada di jalur kereta api Kroya – Kutoarjo, tepatnya di kawasan Rowokele, Kebumen.. pertama kali dibangun pada 1885-1886an oleh perusahaan kereta api Staatssporwegen (SS), bangunan ini mulai beroperasi pada 1887..
semua kereta api yang melayani Jakarta – Yogyakarta maupun Bandung – Yogyakarta pasti melalui Terowongan Ijo.. entah sudah berapa belas atau berapa puluh kali nbsusanto ikut kereta api memasuki terowongan ini.. apalagi di masa sebelum ada pandemi saat masih merantau di kawasan ibukota..
kembali ke masa-masa saat masih duduk di bangku kuliah pada tahun 2014, nbsusanto dan kawan-kawan pernah diberi tugas oleh pak dosen untuk survey jalur kereta api selatan Pulau Jawa, khususnya antara Stasiun Kroya dan Stasiun Kutoarjo.. dari petak tersebut dibagi menjadi 3 tim dan nbsusanto kebagian dari timur Stasiun Tambak hingga timur Stasiun Kebumen..
kala itu jalur masih single track, termasuk Terowongan Ijo pun masih dengan bangunan aslinya.. stasiun Ijo pun masih terletak di sisi selatan jalur kereta api.. memang tidak berani masuk ke dalam terowongan, namun kami memilih melalui perkampungan yang terletak di atas terowongan..
saat nbsusanto merantau itulah Terowongan Ijo baru mulai dibangun bersamaan dengan pengerjaan jalur ganda Kroya-Kutoarjo.. mendengar beberapa cerita tentang pembangunan dari sisi akademisi dari pak dosen memang semakin membuka mata bahwa ilmu yang dimiliki belum ada apa-apanya.. harus terus banyak belajar..
kini Terowongan Ijo baru telah selesai dibangun dan telah beroperasi.. yang tadinya hanya muat 1 jalur kereta api, kini cukup untuk 2 jalur kereta api.. kapasitas lintas pun meningkat.. memang secara batas kecepatan di beberapa titik tidak berubah, namun tak perlu lagi menunggu silang.. salah satu dampak yang nbsusanto rasa signifikan adalah kini perjalanan KA Taksaka cukup 6,5 jam saja..
memang sudah melalui dalamnya, tapi karna masih penasaran bagaimana view Terowongan Ijo jika dinikmati dengan berhenti di dekatnya, Ziyo pun diajak kesana.. singgah sejenak dari sisi barat.. guedhe ya.. ujungnya pun terlihat.. Stasiun Ijo juga digeser dari yang tadinya di selatan jalur, kini berada di utara jalur kereta api..
sempat ngobrol sejenak dengan petugas penjaga palang pintu kereta dan diarahkan untuk naik bukit saja untuk menikmati syahdunya Terowongan Ijo.. apalagi pada saat matahari terbenam.. usul yang menarik, hanya saja kalau menunggu sunset tentu akan kemalaman.. nbsusanto pun menerima saran untuk naik bukit sekaligus perjalanan pulang..
ternyata memang ada jalannya dan dibatas mulut terowongan sisi barat jadi spot foto berlatar jalur kereta api.. hanya saja memang perlu untuk berhati-hati karena sama sekali tidak ada pagar pengaman sehingga kontrol seutuhnya dari mereka yang mampir disini..
starter motor lagi untuk menuju mulut terowongan sisi timur.. melalui kombinasi jalan beraspal kemudian berganti menjadi jalan tanah yang diberi urugan batu pecah.. kudu ekstra hati-hati.. untungnya siang itu tidak jadi hujan hingga nbsusanto mencapai bagian timur..
kondisi di sisi timur tidak jauh berbeda.. menikmati kereta tanpa pagar.. terlihat bahwa sebagian rel jalur lama masih ada, namun mulut terowongan telah diberi pagar untuk mengantisipasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab..
waktunya melanjutkan perjalanan menuju Yogyakarta melalui perlintasan sebidang di timur terowongan.. karena jalurnya menikung, terowongannya menjadi tidak terlihat.. masih seperti yang dulu.. 😁
sekian dan terima kasih..
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply