assalamu’alaikum wr. wb..
sebelum balik ndeso 3 tahun lalu, MRT Jakarta sudah mulai beroperasi setelah sebelumnya diujicobakan.. namun berhubung pada saat itu tidak mungkin kelayapan di jam kerja, sampai akhirnya resign belum kesampaian.. malah dek bojo yang duluan mencoba saat dia libur di hari kerja.. jaaan.. bisanya menunggu kapan ada agenda ke ibukota untuk dapat merasakannya..
memang sejak itu sangat jarang ke ibukota.. sesekali datang pun agenda sudah padat.. namun rejeki siapa yang tahu.. tiba-tiba pak dosen kontak dan meminta nbsusanto berangkat ke ibukota untuk beberapa agenda.. nbsusanto melihat celah untuk mencoba sedikit bermain-main dengan transportasi umum di jabodetabek sebelum pulang naik KA Argo Lawu Tambahan..
cocok, agenda selesai sore hari dan setelah dilanjut dengan mengisi perut pun masih belum masuk waktu maghrib.. nbsusanto pun naik KRL dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Sudirman.. sedikit dimudahkan tidak perlu berganti kereta setelah adanya switch over 5 di Stasiun Manggarai, meskipun di stasiun sentral tersebut naik banyak penumpang ke arah barat..
turun dari KRL di Stasiun Sudirman, telah tersedia jalan beserta petunjuknya menuju Stasiun Dukuh Atas untuk MRT dan Stasiun Sudirman Baru / BNI City untuk kereta Bandara Soekarno Hatta.. setibanya di stasiun MRT langsung diminta untuk scan pedulilindungi untuk selanjutnya turun 63 anak tangga untuk kemudian dicek oleh petugas keamanan..
di lantai bawah tanah pertama ada gate yang dapat dibuka dengan kartu uang elektronik.. memang di jabodetabek mau tidak mau harus punya kalau ingin lebih mudah mengakses berbagai moda transportasi umum yang ada.. langsung tap dan begitu sukses diarahkan untuk turun 1 lantai kembali sebanyak 68 anak tangga.. tenang saja, kalau naik tersedia eskalator..
jarak antar kereta cukup rapat pada jam sibuk sehingga tidak perlu khawatir.. sambil menunggu, nbsusanto abadikan sekitar peron stasiun yang dengan rel dibatasi kaca.. kemudian kereta pun datang dan pintu dibuka.. tentu saja prioritas penumpang turun terlebih dahulu baru kemudian penumpang naik.. agak ramai namun masih memungkinkan untuk duduk..
tempat duduk di MRT Jakarta yang berkode K1 ini keras dan seperti kursi stadion yang teralokasi untuk masing-masing orang.. AC terasa cukup dingin.. lampu juga menyala terang.. papan informasi digital mengenai stasiun selanjutnya pun cukup jelas.. sinyal hp pun tetap ada.. nyaman dan terasa aman.. hanya saja seperti terdengar suara membelah angin yang kencang..
rangkaian MRT berangkat.. akselerasinya makwuss.. nbsusanto sempat cek di Ulysse, kecepatannya mencapai 80an km per jam pada petak tertentu.. pengereman pun layaknya KRL, mak sett.. maklum stasiunnya cukup banyak dan dapat mengakomodasi pemumpang di area sekitar stasiun.. perjalanan dari Stasiun Dukuh Atas sampai Lebak Bulus membutuhkan 24 menit saja..
MRT Jakarta fase 1 ini berupa subway / kereta bawah tanah dari Stasiun Bundaran HI sampai dengan Stasiun Senayan.. sementara itu dari Stasiun Asean hingga Stasiun Lebak Bulus berupa jalur elevated / layang.. tarif yang dikenakan untuk naik MRT adalah 3000 rupiah untuk perjalanan terpendek dan Rp 14000 untuk perjalanan terjauh..
nbsusanto pun segera turun dan kembali naik untuk menuju Stasiun Bundaran HI untuk transit ganti moda menuju Stasiun Gambir.. namun karena tidak buru-buru, nbsusanto sempat melewatkan satu kali keberangkatan untuk mengamati Depo LRT Lebak Bulus yang terletak tepat di sebelah stasiun.. beberapa trainset nampak parkir berjejer dan bergantian keluar beroperasi..
sekiranya cukup, nbsusanto naik MRT berikutnya.. menuju kota pada malam hari, suasana benar-benar sepi.. namun perlahan memang ada saja penumpang yang naik maupun turun.. total sekitar 30 menit sampai di Stasiun HI dan berniat memanfaatkan jalur keluar yang terintegrasi TransJakarta.. sayangnya, saat itu jalur tersebut ditutup karena pembangunan MRT fase 2.. yasudah..
MRT Jakarta.. salah satu solusi dan pilihan menarik bagi masyarakat untuk mengurangi kepadatan jalan raya di sekitar Lebak Bulus – Sudirman.. memang cakupannya masih terbatas, namun daripada tidak sama sekali.. toh waktu tempuh 15 km itu cukup 30 menit dengan tarif Rp 14.000.. ke depannya, dengan fase 2 maupun integrasi dengan moda lain semoga semakin memudahkan dan menarik..
sekian dan terima kasih.. 🙂
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply