assalamu’alaikum wr. wb..
tentang kereta memang menghiasi kehidupan nbsusanto.. dek AL pun selalu seneng apabila diperlihatkan foto maupun diajak nonton KA langsung.. ya, Stasiun Brambanan, Jembatan Mbeling serta beberapa perlintasan kereta adalah titik dia bisa melihatmya.. pengen ngajak naik kereta sejak lama, tapi Covid-19 belum juga hilang.. namun pada akhirnya terlaksana naik kereta pada suatu sabtu pagi..
sebenernya beberapa bulan lalu pengen pecah telor KA dengan KRL, sayangnya anak balita belum boleh.. pengen KA wisata Ambarawa, tp butuh waktu seharian termasuk perjalanan dari Bantul – Ambarawa pp.. namun pagi itu tanpa fafifuwasweswos, kebetulan dek AL bangun cukup pagi, kami pun menuju Stasiun Yogyakarta.. wis pokoke naik kereta.. 🤣
karena dari rumah jam 8 kurang sedikit, nbsusanto pesimis dapat kereta bandara YIA yang jam 8.59.. sampai disana belum berangkat, tapi saat beli tiket memang yang tersedia jam 10.19 saja.. meskipun ruang tunggunya ber AC, dek AL memang tidak bisa hanya diam saja.. nbsusanto ajak saja melompati beberapa rel kereta untuk menuju peron utara.. 😁
kami sempat menyaksikan keberangkatan KA Argo Lawu, KA Mataram, serta KRL Jogja-Solo sebelum akhirnya KA Bandara YIA terlihat datang dari arah barat menuju peron 1 Stasiun Yogyakarta.. penumpang yang akan naik dipersilakan menunggu di peron sebelah utara dari jalur 1, sementara itu penumpang turun langsung menuju peron selatan jalur 1 sehingga mengurangi potensi konflik dan kerumunan..
setelah pintu dibuka, kami menuju nomor kursi terdekat.. ya, tiket Kereta Bandara YIA seharga 20.000 rupiah tidak mencantumkan nomor tempat duduk sehingga penumpang dibebaskan berada dimana saja.. meski standar pelayanan yang pernah nbsusanto baca menuliskan bahwa KA bandara menyediakan layanan duduk bagi semua penumpang, di KA Bandara YIA terdapat pegangan untuk penumpang berdiri..
Kereta Bandara YIA dari Stasiun Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA ini memang bersih dan terang.. sesuai dengan peraturan standar pelayanan minimum, dimana standar angkutan bandara itu selalu lebih tinggi dibandingkan pada umumnya.. semua penumpang bisa duduk, tersedia toilet, ruang kaki pun lega.. khas KRD, suaranya menderu di awal, apalagi kami di kereta 1, tapi tidak mengganggu kenyamanan..
perjalanan pun dimulai.. dek AL cukup tegang karena baru pertama kalinya naik kereta.. nbsusanto menunjukkan beberapa spot menarik ke dek bojo dan dek AL, di antaranya adalah Stasiun Patukan, Stasiun Rewulu, Jembatan Mbeling, serta tentu saja spot favorit DAOP 6 Yogyakarta, yaitu Tiber Kalimenur.. dia pengen kesana.. 🤣
perjalanan Kereta Bandara YIA sangat lancar.. guncangan tidak terasa mengganggu.. suara pun lumayan kedap.. saat iseng cek di aplikasi Ulysse speedometer, terlihat kecepatan sempat mencapai 100 km per jam.. wuih.. buantere.. dalam jadwal, memang perjalanan sejauh sekitar 40 km ditempuh dalam waktu 40 menit..
dalam perjalanannya, selain di stasiun terminus, KA Bandara YIA hanya berhenti di Stasiun Wates.. tarif untuk perjalanan parsial dari atau menuju stasiun ini pun agak unik, yaitu 10 ribu rupiah untuk Yogyakarta – Wates, dan sebaliknya.. sementara itu Wates – Bandara YIA yang lebih pendek malah 20 ribu rupiah, sama seperti full trip Yogyakarta – Bandara YIA..
di Stasiun Kedundang akhirnya KA Bandara YIA berbelok meninggalkan jalur ganda KA Yogyakarta – Kutoarjo.. jalur sampai bandara pun telah double track seutuhnya serta mulai masuk jalur elevated meskipun masih merupakan rel dan balas konvensional, bukan menggunakan slabtrack seperti yang kini umum digunakan pada jalur KA elevated..
alhamdulillah sampai juga di bandara YIA tanpa terlambat dari jadwal.. oya, setelah beradaptasi di kereta, dek AL pun mulai aktif seperti biasanya.. alhamdulillah.. setidaknya dia bisa menikmati perjalanan dengan kereta bandara YIA..
KA Bandara YIA.. suatu moda transportasi penghubung Kota Yogyakarta dengan Bandara Internasional Yogyakarta yang memang dapat diandalkan.. perjalanannya terjadwal tanpa harus khawatir kena macet serta biayanya pun terjangkau.. pantas saja okupansinya lumayan bagus..
oiya, untuk naik Kereta Bandara YIA ini tidak harus punya tiket pesawat kok.. lhawong kami juga hanya sejenak singgah di bandara langsung balik naik kereta lagi.. 😁
sekian dan terima kasih..
wassalamu’alaikum wr. wb..
Nur Budi Susanto – https://dolanotomotif.com/
seorang blogger yang menggemari otomotif, jalan-jalan, fotografi, teknologi, transportasi, dan kereta api. silakan tinggalkan komentar, kritik, dan saran atas tulisan saya. boleh juga japri saya di kankkunkblog@gmail.com.
Leave a Reply